Supaya Novel Gak 'Berhenti di Tengah Jalan' | Tips Menulis Novel

Hello! Hei, ini tutorial atau tips, ya? Bingung juga saya ngasih judulnya. Argh. Berhubung aku malas membuat tutorial nobel... maaf, NOVEL. Nobel apaan, ya? Oke. Skip to the tutorial aja.

Aku dengar ada banyak - banyak sekali orang yang novelnya berhenti di tengah jalan. Dan yang aku maksud dengan 'berhenti di tengah jalan' itu bukan 'istirahat karena malas'. Tapi karena kamu bener-bener berhenti. Stop like it and never feels like writing again. Sesuatu yang mengerikan bagi penulis. Sepertiku. *sobs*

Menurut banyak ahli menulis yang kubaca, dan setelah aku menulis 13 naskah yang cuman selesai kurang dari 10 halaman per cerita, (true story) aku sadar betapa buruk dampak dari 'Writing Block'. Semua penulis pasti mengalaminya, aku yakin. Kalau kalian, para penulis pro, tidak mengalaminya... mungkin kalian terlalu beruntung ide kalian mengalir dengan indah. Tapi, mungkinkah itu terjadi? Bisakah aku mengharapkan diriku tanpa hal seperti ini juga?


OPENING : Macet di Sela-Sela Jari Penulis

Tidak ada penulis yang terhindar dari penyakit ini. Jangan tanya kenapa. Pengalaman menjelaskannya dengan sangat... jelas. Jadi bukan karena kalian tidak berbakat atau semacamnya! Jangan khawatir. Selama kalian tahu alasan kenapa kalian berhenti, kalian akan bisa mengatasinya. Ini FULL tips yang menurutku, cocok untukku yang agak pemula. Plus tips dari pengarang terkenal yang aku lupa namanya! Enggak, deng. Aku akan coba mengingat nama mereka...


1. Kenali Masalahmu

Untuk melawan musuh pribadimu, kamu harus mengenalnya supaya lebih akrab kamu bisa mengatasinya.

Apa kamu seorang penulis yang baru memulai, atau sebelumnya pernah menulis cerpen? Biasanya, penyakit penulis novel yang baru memulai itu satu : "Tidak tahu kalimat apa untuk melanjutkannya" atau "Aku enggak tahu kelanjutannya seperti apa!". Kalau untuk penulis yang mulai profesional, dan hal yang kualami juga, biasanya karena tiba-tiba inspirasi hilang.

Kenapa itu bisa terjadi? Apa karena perasaan tidak nyaman? Terlalu lama di depan layar? banyak kemungkinan yang dapat terjadi dalam dirimu. Bahkan hal sepele!

Contoh masalah sepele yang menundaku menulis adalah : Jariku sulit beradaptasi saat mengetik di atas keyboard komputer sehingga aku harus mengetik di atas netbook supaya perkerjaanku lebih lancar. Tapi setelah itu, aku harus mengecek jari kuku karena kuku menghalangi gerak di atas keyboard yang kecil. Lihat! Hal sepele bisa memperlambat dirimu!

Berdiri! Regangkan tubuh! Main game sebentar! Tidur siang! Istirahat! Lupakan segalanya tentang novelmu dan tenangkan dirimu sejenak! Apa yang mengganggumu menulis?

Dan kita akan melanjutkan tutorial ini...

2. Mengatasi Masalah Menulis

a. [ Level I ]  Aku Tidak Tahu Kelanjutan Novelku Sendiri!
Kamu tidak tahu kelanjutannya? Maka masalahnya ada dalam perencanaan novelmu. Kemungkinan besar kamu melewatkan bagian Plotting Novel. Haah? Sudah? Kalau sudah, pastikan beberapa hal. Apa kamu sudah memastikan bahwa kamu telah merencanakan semua bagian novelmu? Intro, Pembukaan, Perkenalan, Konflik? Karakternya? Jika sudah, berarti ini bukan masalahmu yang sebenarnya. Mungkin masalahmu adalah cara menjahit ceritanya menjadi satu, yang berarti kamu harus membaca bagian setelah ini.

Untuk menghindari atau mengatasi masalah seperti ini, maka kamu harus memulai perencanaan. Entah itu dari awal atau dari titik dimana kamu berhenti. Setidaknya bagian outlining. Contoh outlining sederhana adalah sebagai berikut :

Pangeran sombong - Raja meninggal, dan dia dipaksa naik tahta - merasa terebani - belajar - sukses

Setelah itu, kamu perdalam lagi : Seberapakah sombong dia? Kenapa sang raja meninggal? (Kalau dia dibunuh, mungkin konfliknya bertambah satu hal) Siapa yang mengajarkannya? (Bayangkan jika sang gurunya adalah orang yang membunuh ayahnya, maka akhir ceritanya akan berbeda) Apa dia akan merubah sikap sombongnya? (Bodoh. Dia takkan berubah begitu saja. Bagaimana dia berubah dan kenapa?)

Outlining atau menulis event-event penting yang terjadi di novelmu bisa mengurangi terjadinya berhenti di tengah jalan dengan alasan ini hampir 88%. True story dariku (lagi?) karena dari semua naskah setengah jalan, tiga perempat dari mereka aku tulis tanpa plotting yang jelas.

Thus, membawa kita menuju tutorial berikutnya...

b. [ Level I.V] Aku Tidak Tahu Kalimat Apa yang Harus Kutulis!
Wich means, loe kurang baca kamus indo. (Jangan pukul aku) Aku tidak menyuruhmu melakukannya. Aku tahu kamu merasa akan mati saat mencari kata yang tepat. Lalu, tiba-tiba... *JRENG* hilang! Dimana kalimat terhebat yang kamu pikirkan?!!

Tidak... [Sambil berdiri dengan latar gunung api meletus] TIDAAAAAK!!!

Rasanya seakan kiamat akan datang... ya, kan?

Aku punya 2 solusi yang ampuh bagiku saat ini terjadi. Nomer 3 tidak begitu disarankan karena aku sendiri waktu masih nulis 'Reya dan Bulan Kaca' merasa pusing dengan teknik ketiga. Kecuali jika kamu telah memplotting dengan baik, silahkan.

i. Tinggalkan novel selama lebih dari 1 hari.
Aku tidak menyuruhmu berhenti. Ini membantumu membuat kalimat baru. Main game! Regangkan tubuh! Olahraga! Bantu orangtua! Lalu, kembali dan baca naskahmu pada 5 paragraf terakhir. Terdengar bodoh? Tidak! Coba saja. Jika ini tidak berhasil, coba tips berikutnya...

ii. Hapus beberapa paragraf sebelumnya
Mungkin kalian menulis paragraf stuckin' yang bikin kalian tidak bisa melanjutkan kalimat selanjutnya. Hapus beberapa paragraf, tulis paragraf baru (pastikan paragrafnya berbeda). Aku secara pribadi tidak benar-benar menghapusnya. Buat dokumen baru, lalu copy bagian tertentu dan simpan. Jadi, kalau aku merasa tidak enak dengan paragraf baru, aku tinggal menggunakan paragraf lama yang kubuat tadi! Mudah, kan? Itu, sih, cara pribadiku.

iii. Coba mulai bagian lainnya
Bagian lainnya? Memang ada bagian lainnya? Ada. Biasanya kalian mengetik dari awal ke akhir, kan? Coba tulis konfliknya dulu. Tulis adegan pertarungannya dulu. Adegan patah hatinya dulu. (Sebelum kalian salah paham, maksudku karena keluarga yang meninggalkannya) Atau adegan paling penting dulu. Setelah itu, kamu jahit menjadi satu dengan kalimat-kalimat.

Memusingkan? Tidak jika plot-mu benar-benar telah didesain sedemikian rupa! Aku menghindarinya karena lebih nyaman menulis dari awal ke akhir. But it's really up to you. Really.

c. [ Level II ] Aku Tidak Punya Ide
Hajar dirimu sendiri! Kamu baru memulai sehinga tidak punya atau tiba-tiba kehilangan ide?! Just what kind of excuse is THAT?!! Kamu penulis! Setidaknya kalau kamu belum memulainya, kamu akan menjadi penulis! Ide adalah sesuatu yang berharga, kenapa kalian menghilangkannya?!!

Berikut adalah tips mendapatkan ide dari penulis terkenal, dari diriku sendiri, dan lain-lain.

Before you START : Bawa buku, pensil atau pulpen, dan apapun.
Ide adalah sesuatu yang mudah lepas. Seperti menangkap naga, jika tidak cepat-cepat dikurung, dia akan kabur. Jadi, lakukan saja.

i. Agatha Christie (penulis novel Crime Mystery) mencari ide sambil berendam di bak mandi
Tidak berarti kamu harus mandi untuk mendapat ide. Tapi ada saat-saat tertentu dimana pikiranmu tenang dan terisi dengan imajinasi. Aku, secara pribadi, melakukan digital art ngaco dan menggambar dengan pensil dan kertas untuk mendapat 'ilham'. Aku juga mendapat Fairelemental dari gambar ngacoku.

Cari apa yang kalian nikmati. Pikiran kalian akan jauh lebih berkerja jika perasaan kalian senang. Jangan lupa, Tulis. Tulis setiap ide terkecil yang kamu bisa pikirkan. Bahkan tentang naga hantu atau kursi bicara... atau bahan terbodoh untuk ramuan perubah wujud!

ii. Brainstorm!!!
Kedengaran bego? Ya. Anda menciptakan badai pikiran, tapi kenapa enggak? Makusdku, aku mendapat sebuah ide cerita saat guru Bahasa Inggrisku bilang, kita akan melakukan Brainstorm pake bahasa inggris. Tujuannya sih, untuk mengetes seberapa banyak kata bahasa inggris yang diketahui. Tapi kenapa enggak? Ini adalah tips brainstorming paling seru yang bisa digunakan :

Story Mapping : Ambil secarik kertas, tulis satu kata di tengahnya. Lalu, tulis kata lain yang melambangkan apa yang kamu tulis di tengah sebagai sub-bab. Sama seperti mind map, hanya saja kamu menulis ide.

Dengarkan lagu : Lagu adalah karya seni tertulis yang diberi nada! (Sok tahu banget ya aku?) Coba buat cerita yang berhubungan dengan 5 lagu yang kamu dengar! Berlaku juga untuk menggambar. Buka playlist, dengarkan semua lagu dari komputermu secara random. Jangan di-skip. Kombinasinya bisa ancur, loh! Tapi menyenangkan banget! Bagus untuk humor!

d. [ Level II ] Tanganku Kaku di Atas Keyboard... 
Well, does that matter? Aku tahu lambatnya gerakan jari di atas keyboard membuat banyak orang malas mengetik. Ini penyakit yang sebenarnya masalahnya ada pada pengalaman dengan keyboard. Aku juga sama. Alasan utama aku menulis blog adalah melatih gerakan jari di atas keyboard.

Pastikan kamu tidak menggunakan satu jari saat mengetik. Hanya butuh waktu untuk membuat jarim terbiasa, tapi caranya bukan dengan menyerah! Tidak masalah seberapa lambat kamu menulis. Suatu hari, kamu akan mengetik dengan cepat... dan semakin cepat!


Jeda Sejenak Untuk Breaking News : Pernah dengar tentang NaNoWriMo?

Yeah. Sekilas info sejenak : National Novel Writing Month atau yang jika di-translate : Bulan Nasional Menulis Novel adalah sebuah acara dari tahun 1999 (wow, aku baru lahir) yang mengajak orang-orang untuk menulis novel! Sejelek apapun tulisanmu, sekurang apapun kemampuan menyusun katamu, kamu boleh mengikuti NaNoWriMo setiap bulan November! Ada lebih dari 300.000 orang yang mengikuti NaNoWriMo pada tahun 2013.

Jujur, aku senang ada event seperti itu. Melatih gerakan jari di atas keyboard. Target dalam sebulan saat menulis NaNoWriMo adalah 50.000 kata. Jumlah minimal sebuah novel di sana. Tidak selesai? Tidak masalah! Tidak ada plot? Siapa peduli! NaNoWriMo adalah event yang bisa dilaksanakan kapan saja dimana saja!

Hei, mau bikin event nasional kayak gitu di Indonesia? Gerakan Penulis Novel Pelajar... Target : 1000 penulis SD sampai SMA menulis 30.000 kata! hmm... menurut kalian gimana? *masukin jadwal di daftar to-do*


e. [ Level III ] Aku Takut Ditolak Penerbit
Jangan! Kenapa kalian takut ditolak? Mungkin, aku juga masih trauma bodoh karena ditolak dua kali. Tapi setelah aku menulis tutorial, aku menemukan... banyak kesalahan. PUNDUNG MODE ON!! Argh!!

Tapi kalau kalian terus menyesali diri kalian sendiri dan takut menulis, kalian tidak akan bisa menulis. Coba kategori lain. Cobalah menulis diari. Atau apalah. Kalau kalian terus takut, kalian takkan bisa melihat buku kalian terpajang di toko buku.

Kegagalan itu biasa. Aku tahu cara menulis cerita karena menyelidiki kesalahanku sendiri. Kenapa? Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Sungguh. Baca contoh nyata di bawah!

i. Agatha Christie ditolak 5 tahun berturut-turut. 5 TAHUN. Sekarang bukunya dicetak dan lebih dari 2 miliar dolar dihasilkannya. Ada yang pernah baca novelnya di gramedia? Kakakku beli banyak dan aku menyarankan 'Appointment With Death'. Seru bangeeeet!!!

ii. "Kamu tidak cocok menjadi penulis dan sebaiknya menyerah," kata tulisan di surat penerbitnya. Zane Grey tidak menghiraukannya dan memiliki 250 juta buku.

iii. 5 penerbit menolak sebuah naskah. Dua tahun kemudian, sang penulis mengirimkannya kembali. 'Anne of The Green Gables' terjual sebanyak 50 juta buku.

iv. Novel Twilight karya Stephenie Meyer ditolak 14 kali sebelum akhirnya menjadi buku bestseller.

v. Untuk membaca novel luar biasa yang ditolak sebelumnya, aku punya satu link website yang bisa membantu kalian untuk tidak takut penolakan. Dalam bahasa Inggris! Silahkan translate sendiri!
10 Bestselling Books that were originaly rejected [LINK]
[WARNING : BIG LIST] Best sellers initially rejected [LINK]

f. [ Level X ] Aku Tidak Mau Menulis Lagi
Itu... terlalu ekstrim. Sepertinya kalau kamu tidak ingin menulis lagi, kamu enggak akan baca tulisan ini.

Bagaimana? Apa ada yang mau menulis novel bersama? Atau kalau tidak, tinggalkan komentar kalau kalian puntya tips lain untuk di-share!

Komentar

  1. aku sudah punya 3 Cerita yang berhenti di tengah jalan dan aku membuangnya begitu saja tanpa pikir panjang, dan itu, BODOH

    BalasHapus
    Balasan
    1. It's not that bad, really. Maybe it's for it's best. Siapa tahu takdirnya memang bukan untuk diceritakan, tapi sebuah pelajaran mengetik supaya imajinasi semakin tinggi. Good luck, Kak... eh, manggilnya apa, ya? Okelah, Rehan!

      Untukku sendiri, Aku menyimpan semua naskahku yang ditolak untuk referensi. It's hurting, waktu aku dapet dua kali surat penolakan. Tapi sekarang aku ketawa terbahak-bahak gara-gara berpikir, "Kenapa aku bangga dengan tulisan seperti ini?! Hahahahaha..."

      Yeah, sometimes it best to delete it...

      Hapus
    2. Thanks for ingresso (bahasa italia artinya : masukan). Berkat tulisan ini, salah satu cerita itu bisa dilanjutin karena genrenya Fantasy, dan ide itu lanjut karena main Final Fantasy XII sama XIII.

      Go on, posts on your blog

      Hapus
  2. Jika aku baca ulang ceritaku entah kenapa selalu terlihat tidak bagus.. entah dari segi tokoh yang absurd ato cerita yang abstrak.. selalu begitu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. It's PLOTTING TIME!

      Fokus aja sama salah satu di bawah ini :

      A. Pesan moral yang mau disampaikan
      B. Achivement atau apa yang mau digapai oleh karaktermu
      C. Satu tema yang penting

      Dengan cara itu, ceritanya bakal terpusat pada satu titik dengan karakter dan intrinsik lainnya yang menopang hal tersebut!

      Hapus
  3. Aku selalu mempunyai banyak ide terkadang di waktu tertentu. Lalu setiap ide itu muncul aku akan menulisnya di notes kecilku. Tapi setelah berada dihadapan laptopku aku selalu menghapus beberapa bagian kalimat dan terus saja merasa tak cocok dengan apa yang kutulis. Hingga tulisanku berhenti dan tak ada yang bisa kulakukan selain menunggu menunggu dan menunggu karena seseorang berkata padaku bahwa menulis tidak dapat dipaksakan. Aku benar benar bingung.
    Balas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kamu sih, nulis pesan ke aku aja baku banget :V

      Memangnya kamu sendiri pernah mendengar orang berbicara seperti ini? Tidak pernah, bukan? Kecuali jika anda bertemu dengan orang asing yang belajar bahasa indonesia.

      Jangan takut buat bikin tulisan dengan bahasa gaul. Toh kamu enggak nulis karya ilmiah. Gak masalah dong, kalau kamu pake slang words atau kata-kata yang enggak ada di KBBI

      Ya, tapi terserah kamu aja sih.

      Hapus
    2. ^Pftt, untung aku sempet baca ini. Makasih yahh (❁´◡`❁)

      Hapus
  4. Aku cuma pemula dan ingin belajar menulis fiksi bahkan kalau memungkinkan pengen banget jadi professional.
    Aku dapat beberapa ide fantasy dari imajinasi ku yg gila (i think). Tapi, saat mulai mengetik aku sering kali kehilangan arah (shit), tengah malam dapat lagi ilham, buru2 aku catat di notebook ku supaya gk kabur. (Terlalu ngantuk buat turning on my laptop. Besok nya mulai menulis lagi, tapi setelah beberapa kalimat. Tiba2 aja merasa paragraf2 yg udah aku ketik kurang bagus, jelek, buruk, atau yg lebih parah (siapa ya yg mwu baca tulisan sejelek ini?, berantakan) akhirnya nunggu ilham lagi..
    Sumpah, bete banget jadi pemula. Mawunya ide gue langsung tersihir jadi novel bestseller tanpa harus cari ilham buat plot crta yg bagus😕 (makin gila?)
    (Curhat ato apaan ni ya?😂)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha! Aku pernah ada di titik kayak gitu. Huanjer, tulisan aku jelek amat dulu. Coba kalau kamu dateng 4 tahun yang lalu, pas blog ini masih posting cerbung gaje. Hoeks.

      Jangan takut menulis jelek. Novel jelek lebih bagus daripada kertas kosong. Biarkan kertas itu terisi, nak! Sukses! Semangat! Latihan terus!

      Hapus
  5. Bagaimana dengan novel yg berhenti lebih dari tiga tahun? Rsanya semua ide sudah terlupakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. This is exactly why saya menyarankan kalian MENULIS KERANGKA DULU SEBELUM MENULIS CERITA.

      Atau kamu bisa recycle cerita kamu.

      Beda orang beda cara menghadapinya sih, dan saya lebih mengutamakan pendidikan berdasarkan orang, bukan berdasarkan teori. Mungkin kamu harus cari tahu sendiri atau punya teman diskusi biar asyik.

      Cheers--Admin pengganti
      AlveixGirl00

      Hapus
  6. kalau aku bingung nih ,bahan sih banyak optimis bisa jadi cerpen , cerpen. karena aku lagi suka sukanya nulis cerpen . tapi aku bingung mau nerbitinnya gmna ?
    boleh kasih rekomended ?
    hatur thank youu :)

    BalasHapus
  7. kalo aku nulis novel, rasanya alurnya kayak nggak logis aja, terus ngerasa ada juga yang terasa 'agak' lebay saya tingkah laku karakternya sendiri :(

    BalasHapus
  8. Aku suka banyak ide tapi pas mau di tuangin ke tulisan kadang tiba2 aja kaku gimana sih kata2 nyah. Itu kadang suka terjadi sama aku :(

    BalasHapus
  9. solusi, bagian ketiga aku sangat sering melakukannya. Tapi sebenarnya aku masih cukup takut untuk menulis dan mengirimkannya ke penerbit, aku hanya takut tulisanku jelek dan merugikan penerbit.

    BalasHapus
  10. Soal novel, aku masih belajar dan belum mau menggunakan nya. Bahkan yang tau hanya aku. Aku juga masih belum bilang ke orang tua. Aku hanya buat novel online yang aku sendiri nggak tau itu bagus apa gk💩

    BalasHapus
  11. Sya suka sekali gaya penulisan kamu.. menginspirasi, gampang d pahami, dn tdk.mmbksankan.. trimksh atas ilmunya.. sya hrap suatu saat qt bsa brteman baik.krna.kmu spertinya org yg sngat asyik.. sya jg suka mnulis mskipun smpai skrg blm ada tulisan sya yg bnar2 jd tulisan sesungguhnya.. tp sya ttp mncintai dunia kpnulisn dn mnyukai org2 yg brgelut d bidang literasi.. salam pena

    BalasHapus
  12. Terimakasih banyak ilmunya Menulis Novel semoga bisa menyamangati saya lebih dan lebih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer