Kesalahan Saat Ber-Fantasi part 2

Welcoooomee BAAAACKKK!!!

Here's Rohaluss again, dan saya kembali menyampaikan apa yang membuat saya kesal saat membaca cerita fantasy. Tentu! Salah satu kesalahan yang noticable tapi kadang enggak terlihat oleh penulisnya sendiri! (Bahkan aku! *sobs*)

Karakter, sudah. Mungkin kalau ngebahas karakter panjangnya bisa sampai 2 bab. Tapi yang episode kemarin sudah cukup mencakupi. Let's start other lesson about... hal lain yang menyebalkan.

Tapi, masih nyinggung karakter bentar... oke?


1. Karakter yang enggak punya latar belakang.


Semua karakter punya latar belakang. Seperti karya seni, tanpa latar, maka karakter tidak menarik. Ini dia masalahnya : aku menemukan buku yang menjelaskan karakter yang 'jleng' tiba-tiba masuk masalah padahal dia enggak punya tiga hal :

a. Alasan kenapa dia tiba-tiba masuk masalah.
Maksudku, dia bisa saja kabur kalau dia emang malas. Jangan bertarung dengan malas, anak bego. Kenapa kamu enggak kabur aja? Itu, kan, bukan masalahmu. Kamu enggak usah main-main sama masalah kalau enggak ada urusannya. Yeah.

b. Alasan kenapa dia ada di sana.
Ada yang mengatakan, ini juga salah : kebetulan aku (masukkan alasan absurd atau 'hanya lewat') dan melihat kalian dalam masalah. Silahkan, memasukkan kebetulan satu-dua kali. Tapi kalau dia 'kebetulan lewat' dari awal sampai akhir?! Nah. Entah itu ada cerita cinta atau si karakter berusaha menjadi menyebalkan.

c. Enggak punya masa lalu
Makhluk tanpa masa lalu itu lebih mengerikan daripada monster. Denger. Semua orang punya masa lalu yang membuat mereka berubah. Membuat mereka seperti sekarang. That's annoying saat ada yang bilang : dia pemarah tanpa alasan. Hmp.


Oke, kita langsung bahas hal lain.

2. Konflik sederhana yang Dibesar-besarkan


Ini sederhana, loh. Maksudku, jika ada benda sederhana yang hilang, kenapa harus dibesar-besarkan? Ralat untuk mengatakan sebuah pengecualian : Jika benda itu akan menjadi buruk jika jatuh ke tangan yang salah. Sumpah. Kecuali kalau karaktermu sangat PANIK, jangan membuat dia berteriak hanya karena minuman tumpah.

Maksudku... itu masalah yang tidak ada hubungannya dengan konflik utama! Bahkan mudah diselesaikan!


3. Akulah yang Terpilih


Ini bodoh, sebenarnya. Tapi di eropa, atau negara yang menulis website 'Worst fantasy writing problem', yang terpilih itu terlalu mainstream. Dunno apa itu berlaku di indonesia. Tapi aku akhirnya menyadari kenapa 'Sang Terpilih' terasa sangat mengerikan. Dan ini yang mereka (dan pendapatku) :

a. Terdengar bodoh
Yah, aku agak sebal saja mendengarnya. Itu... mengerikan. Itu tidak terdengar bodoh, tapi bagi mereka? tapi aku tahu kedua alasan dibawah lebih meyakinkan kenapa 'Terpilih' itu mengerikan.

b. Alasan Konyol
Kenapa kau membiarkan dia bertarung sendirian? Karena dia yang terpilih. Kenapa kamu membiarkan anak kecil berpetualang sendirian? Karena dia yang terpilih. Kenapa dia dsb? Karena dia... itu. See? Kedengarannya menyebalkan, bukan??


Now, Imma tired... SEE YA, GUYS!!

Komentar

  1. Setelah membaca blog ini aku sadar.. kalo karakterku gak punya akar dan cuma punya batang.. -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAYOLOH :v Kita belajar bareng, ya ^^ Karakter saya juga dulunya gak punya flaws, kok...

      Gua sadarnya setelah naskah ditolak dua kali

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer