Membuat Pembaca Tidak Bosan | Bagian Perkenalan
Hari ini, aku kurang beruntung.
Akhir-akhir ini, aku membeli lebih banyak dan banyak lagi buku cerita, dengan awal dan akhir yang membosankan. Whoa.
Those things is scary!! (Tremble-tremble in place)
Oke, disini Rohaluss, si penulis-yang-belum-nerbitin-buku, (bwah?!) akan komplain soal buku-buku yang membuat pembaca bosan di awal kisah. Hal-hal dibawah ini hanya sebagian kecil dari semua hal itu. Aku hanya menulis apa yang sering ditulis saja.
1. Prolog Tanpa Guna
Ini hal yang parah. Ya, prolog adalah tempat dimana kalian menulis cerita sebelum kisah kalian dimulai (seperti : sejarah, kisah yang berhubungan dengan kisahmu, dll). Tapi jika kamu tidak berhati-hati, hal itu bisa membuat orang-orang sakit kepala dan muntah di tempat. Wow. Salah. Maksudku, bosan di awal cerita. Terutama, jika cerita itu dibahas lagi dan lagi di belakang buku.
Istilahnya disebut 'penjelasan sampah'. Yap. Tepat. Maaf kedengarannya kasar, tapi kalau salah, jadi sampah. Prolog memang bagus, sekali lagi, hanya saja berhati-hatilah...
2. Perkenalan Tokoh (Wut?!)
Aku gak suka bagian perkenalan tokoh kecuali kalau aku baca buku kedua atau buku ketiga. Shut. Biasanya, ada halaman pertama yang menulis seperti ini :
Skye Dovan Angelo (Bukan nama Skye yang sebenarnya [karena dia belum punya nama panjang])
Murid sekolah berambut pink sakura. Baik, tegas, tapi pemarah dan (bla-bla-blah)
Nygus Heathern
Tokoh utama dalam kisah ini. Dia (Deskripsi dia) dan (sifat).
(ih, si Rohaluss males amat?!)
Jujur saja, kebanyakan dari kalian melewatkan bagian ini. Tapi, sayangnya ada 'sahabat' atau 'saudara kembar' dari 'Bab khusus Pengenalan Tokoh'. Dan sebenarnya, sama tidak profesionalnya dengan yang diatas. Dua macam lagi.
Aku serius.
Contoh 1 : (Contoh 'Cukup sering'. Di buku kedua dalam trilogi / semacamnya, hal ini dilakukan untuk buku kedua atau ketiga atau keempat atau ketujuh, kalau kalian nulis buku 'heri puter'.)
Nygus Heathern adalah murid baru di sekolah itu. Setelah pindah dari Kota Reviere, tempat dia tinggal sebelumnya, dia menjadi penyendiri. Rambutnya hitam... (dst...)
Contoh 2 :(Contoh 'menyebalkan')
Hai, semua! Namaku Nygus Heathern. Aku berasal dari Kota Reviere, terletak di utara tempatku bersekolah sekarang. Aku memiliki rambut hitam, dan mataku hijau- (dst...)
Hayo, siapa yang bikin pengenalan karakter kayak gitu? Hayoloh... hayolooh... hayo... ngaku aja, deh, penulis dan calon penulis!! Aku juga pernah, kok! Tenang aja, deh! Semua orang (kayaknya) pernah. Tapi contoh kedua yang paling menyebalkan... untuk Rohaluss.
Terus gimana aku memperkenalkan karakterku?!!
Whoa, take it easy, guys... girls... Aku baru saja mau menjelaskan.
Kalian bisa mencoba jelaskan karaktermu sambil memulai ceritanya. Aku akan menulis contohnya.
Nygus Heathern berjalan melewati lorong sekolah sambil kebingungan. Pasalnya, dia baru memasuki sekolah ini. Ditambah lagi, sekolah ini lebih luas daripada yang terlihat di brosur. Dia membenarkan kacamata hitamnya, berusaha untuk menutupi mata hijau yang menurut para penyihir, membawa kesialan.
Dia merasa seperti seekor gajah di tengah kawanan singa. Setiap kali dia berjalan melewati kelas-kelas itu, dia diperhatikan dengan tatapan pemangsa. Tatapan dingin dan sadis, seperti tatapan orang-orang tempat ia tinggal sebelumnya, Kota Pemburu Reviere. Tatapan yang Nygus dapatkan karena 'matanya membawa sial'. Karena dia lahir tanpa ayah. Karena dia orang miskin. Karena 'aneh'. Dan masih banyak hal lainnya.
Akhirnya, setelah berkeliling beberapa kali, ia menemukan gedung asrama, dimana seorang murid senior berambut jingga menunggunya sambil memainkan tongkat sihir,
"Kamu murid baru yang digosipkan itu? Nygus Hearten?"
"Heathern, sebenarnya," Nygus meralat. "Kenapa bisa tahu?"
"Kamu membawa tas pindahan, satu. Dua, semua murid di sekolah ini tidak ada yang berambut hitam. Anak berambut hitam itu pasti dari utara," lalu dengan cepat, dia menyambar kaca mata Nygus. "Wah, ternyata benar. 'Si mata kutukan' bersekolah di tempat ini."
Nygus diam-diam berharap dia bisa pindah sekolah lagi.
Jadi, dalam cerita di atas, aku bercerita sekaligus mendeskripsikan bahwa :
1. Nygus murid pindahan (ditandai dengan 'kebingungan di sekolah ini')
2. Dia pindah rumah dari kondisi yang kurang baik.
3. Matanya hijau, dan dianggap sebagai pembawa sial.
4. Sekolah itu sekolah asrama (gak penting?)
5. Rambut Nygus hitam, berbeda dari mayoritas murid-murid di sekolah itu.
6. Nygus tidak suka dengan kehidupan barunya.
Oke, kuharap kalian bisa mengerti maskudku. Maksudku, bahkan ceritaku masih belum bagus. Aku lebih suka pembukaan biasa. Ini terlalu... aneh. Note : Skye dan Nygus satu sekolah, loooh...
Tapi, oh, kalian menulis contoh dengan sudut pandang 'aku'? Tidak masalah.
"Lebih baik kau singkirkan topi itu dari kepalamu," kata Amber sambil mengunyah pancake-ku. "Kepala sekolah akan menyadarinya."
"Tapi aku tidak mungkin pergi ke sekolah dengan rambut seperti ini!" selaku, menarik wadah makanku sebelum si rakus itu menghabiskannya. "Kau lupa percobaanmu kemarin?"
"Percobaanku? Hei!" Amber merenyit kesal. "Ini idemu, kan?!"
"Kita bisa jujur dan berkata kita tanpa sengaja mengubah rambutmu menjadi mejikuhibiniu?" Rohan tertawa.
"Singkat aja, rambut pelangi," Erza mencomot satu blueberry dari tempat makanku. "Enggak pas sama mata cokelatmu, Rayan."
"Argh," kepalaku mendadak pening.
3. Pembukaan terlalu panjang
50 halaman, baru masuk konflik?! Astaga, itu menjengkelkan! Secepatnya, kalian kenalkan karakter kalian dengan konflik yang ada. Selain menghindari 'flat story', hal ini bertujuan untuk membuat pembaca tidak bosan!
4. Flat Story
Inget aja, guys. Life is never flat. Flat story is boring. Boring is awful.
5. Buat semenarik mungkin
Aku serius. Biasanya, cara aku memilih buku adalah seperti berikut :
a. Lihat cover bukunya
b. Liat siniopsis (Makanya, siniopsis itu harus menarik)
c. Kalau sampul plastiknya kebuka, baca 10 halaman pertama.
Kalau 10 halaman pertama konfliknya gak jelas, aku selesaikan 1 chapter pertama. Kalau masih perkenalan, I'll off, pick a new book. Humph.
BONUS!
Next Tutorial : Non-Efective Paragraph (Rohaluss menyebutnya NEP)
Nepnep!!
Ini sebenarnya tidak penting dan beda subbab. Tapi aku setelah baca satu FantasTeen, (judul tidak akan disebutkan) aku muak dengan NEP! Maaf, penulis yang merasa. Tapi aku berusaha memperbaiki, dan berharap ini tidak akan terjadi lagi. Semoga...
Akhir-akhir ini, aku membeli lebih banyak dan banyak lagi buku cerita, dengan awal dan akhir yang membosankan. Whoa.
Those things is scary!! (Tremble-tremble in place)
Oke, disini Rohaluss, si penulis-yang-belum-nerbitin-buku, (bwah?!) akan komplain soal buku-buku yang membuat pembaca bosan di awal kisah. Hal-hal dibawah ini hanya sebagian kecil dari semua hal itu. Aku hanya menulis apa yang sering ditulis saja.
1. Prolog Tanpa Guna
Ini hal yang parah. Ya, prolog adalah tempat dimana kalian menulis cerita sebelum kisah kalian dimulai (seperti : sejarah, kisah yang berhubungan dengan kisahmu, dll). Tapi jika kamu tidak berhati-hati, hal itu bisa membuat orang-orang sakit kepala dan muntah di tempat. Wow. Salah. Maksudku, bosan di awal cerita. Terutama, jika cerita itu dibahas lagi dan lagi di belakang buku.
Istilahnya disebut 'penjelasan sampah'. Yap. Tepat. Maaf kedengarannya kasar, tapi kalau salah, jadi sampah. Prolog memang bagus, sekali lagi, hanya saja berhati-hatilah...
2. Perkenalan Tokoh (Wut?!)
Aku gak suka bagian perkenalan tokoh kecuali kalau aku baca buku kedua atau buku ketiga. Shut. Biasanya, ada halaman pertama yang menulis seperti ini :
Skye Dovan Angelo (Bukan nama Skye yang sebenarnya [karena dia belum punya nama panjang])
Murid sekolah berambut pink sakura. Baik, tegas, tapi pemarah dan (bla-bla-blah)
Nygus Heathern
Tokoh utama dalam kisah ini. Dia (Deskripsi dia) dan (sifat).
(ih, si Rohaluss males amat?!)
Jujur saja, kebanyakan dari kalian melewatkan bagian ini. Tapi, sayangnya ada 'sahabat' atau 'saudara kembar' dari 'Bab khusus Pengenalan Tokoh'. Dan sebenarnya, sama tidak profesionalnya dengan yang diatas. Dua macam lagi.
Aku serius.
Contoh 1 : (Contoh 'Cukup sering'. Di buku kedua dalam trilogi / semacamnya, hal ini dilakukan untuk buku kedua atau ketiga atau keempat atau ketujuh, kalau kalian nulis buku 'heri puter'.)
Nygus Heathern adalah murid baru di sekolah itu. Setelah pindah dari Kota Reviere, tempat dia tinggal sebelumnya, dia menjadi penyendiri. Rambutnya hitam... (dst...)
Contoh 2 :(Contoh 'menyebalkan')
Hai, semua! Namaku Nygus Heathern. Aku berasal dari Kota Reviere, terletak di utara tempatku bersekolah sekarang. Aku memiliki rambut hitam, dan mataku hijau- (dst...)
Hayo, siapa yang bikin pengenalan karakter kayak gitu? Hayoloh... hayolooh... hayo... ngaku aja, deh, penulis dan calon penulis!! Aku juga pernah, kok! Tenang aja, deh! Semua orang (kayaknya) pernah. Tapi contoh kedua yang paling menyebalkan... untuk Rohaluss.
Terus gimana aku memperkenalkan karakterku?!!
Whoa, take it easy, guys... girls... Aku baru saja mau menjelaskan.
Kalian bisa mencoba jelaskan karaktermu sambil memulai ceritanya. Aku akan menulis contohnya.
Nygus Heathern berjalan melewati lorong sekolah sambil kebingungan. Pasalnya, dia baru memasuki sekolah ini. Ditambah lagi, sekolah ini lebih luas daripada yang terlihat di brosur. Dia membenarkan kacamata hitamnya, berusaha untuk menutupi mata hijau yang menurut para penyihir, membawa kesialan.
Dia merasa seperti seekor gajah di tengah kawanan singa. Setiap kali dia berjalan melewati kelas-kelas itu, dia diperhatikan dengan tatapan pemangsa. Tatapan dingin dan sadis, seperti tatapan orang-orang tempat ia tinggal sebelumnya, Kota Pemburu Reviere. Tatapan yang Nygus dapatkan karena 'matanya membawa sial'. Karena dia lahir tanpa ayah. Karena dia orang miskin. Karena 'aneh'. Dan masih banyak hal lainnya.
Akhirnya, setelah berkeliling beberapa kali, ia menemukan gedung asrama, dimana seorang murid senior berambut jingga menunggunya sambil memainkan tongkat sihir,
"Kamu murid baru yang digosipkan itu? Nygus Hearten?"
"Heathern, sebenarnya," Nygus meralat. "Kenapa bisa tahu?"
"Kamu membawa tas pindahan, satu. Dua, semua murid di sekolah ini tidak ada yang berambut hitam. Anak berambut hitam itu pasti dari utara," lalu dengan cepat, dia menyambar kaca mata Nygus. "Wah, ternyata benar. 'Si mata kutukan' bersekolah di tempat ini."
Nygus diam-diam berharap dia bisa pindah sekolah lagi.
Jadi, dalam cerita di atas, aku bercerita sekaligus mendeskripsikan bahwa :
1. Nygus murid pindahan (ditandai dengan 'kebingungan di sekolah ini')
2. Dia pindah rumah dari kondisi yang kurang baik.
3. Matanya hijau, dan dianggap sebagai pembawa sial.
4. Sekolah itu sekolah asrama (gak penting?)
5. Rambut Nygus hitam, berbeda dari mayoritas murid-murid di sekolah itu.
6. Nygus tidak suka dengan kehidupan barunya.
Oke, kuharap kalian bisa mengerti maskudku. Maksudku, bahkan ceritaku masih belum bagus. Aku lebih suka pembukaan biasa. Ini terlalu... aneh. Note : Skye dan Nygus satu sekolah, loooh...
Tapi, oh, kalian menulis contoh dengan sudut pandang 'aku'? Tidak masalah.
"Lebih baik kau singkirkan topi itu dari kepalamu," kata Amber sambil mengunyah pancake-ku. "Kepala sekolah akan menyadarinya."
"Tapi aku tidak mungkin pergi ke sekolah dengan rambut seperti ini!" selaku, menarik wadah makanku sebelum si rakus itu menghabiskannya. "Kau lupa percobaanmu kemarin?"
"Percobaanku? Hei!" Amber merenyit kesal. "Ini idemu, kan?!"
"Kita bisa jujur dan berkata kita tanpa sengaja mengubah rambutmu menjadi mejikuhibiniu?" Rohan tertawa.
"Singkat aja, rambut pelangi," Erza mencomot satu blueberry dari tempat makanku. "Enggak pas sama mata cokelatmu, Rayan."
"Argh," kepalaku mendadak pening.
3. Pembukaan terlalu panjang
50 halaman, baru masuk konflik?! Astaga, itu menjengkelkan! Secepatnya, kalian kenalkan karakter kalian dengan konflik yang ada. Selain menghindari 'flat story', hal ini bertujuan untuk membuat pembaca tidak bosan!
4. Flat Story
Inget aja, guys. Life is never flat. Flat story is boring. Boring is awful.
5. Buat semenarik mungkin
Aku serius. Biasanya, cara aku memilih buku adalah seperti berikut :
a. Lihat cover bukunya
b. Liat siniopsis (Makanya, siniopsis itu harus menarik)
c. Kalau sampul plastiknya kebuka, baca 10 halaman pertama.
Kalau 10 halaman pertama konfliknya gak jelas, aku selesaikan 1 chapter pertama. Kalau masih perkenalan, I'll off, pick a new book. Humph.
BONUS!
Next Tutorial : Non-Efective Paragraph (Rohaluss menyebutnya NEP)
Nepnep!!
Ini sebenarnya tidak penting dan beda subbab. Tapi aku setelah baca satu FantasTeen, (judul tidak akan disebutkan) aku muak dengan NEP! Maaf, penulis yang merasa. Tapi aku berusaha memperbaiki, dan berharap ini tidak akan terjadi lagi. Semoga...
aku sendiri punya poin tersendiri sama cover. entah mengapa cover fantasteen sekarang (maaf) ngebosenin, atau kata temenku mukanya sama aja. yang bikin beda judul bukunya. temenku ini juga sering liat artwork ilustrator otome game (ah, sangat disarankan berpikir dua kali kalo mau nyari foto2nya di google). tapi jaman duluuu banget fantasteen pernah dapet ilustator yang dewanya luar biasa kok.
BalasHapusprolog tak berguna... wk.. aku baru denger ada penulis yang sebegitu cerobohnya (kalo ga mau dibilang kelewat bodoh) sampe nyisipin hal yang ga berguna itu.
perkenalan tokoh itu biasanya bikin buku ga seru banget. tapi kadang ada yang percuma banget sama pengenalan tokoh tapi ga direalisasikan di ceritanya, atau sebaliknya. (Y U NO KKPK?!*tableflip*)
kalo pembukaan, ndak apa ampunan lagi buat aku. kalo udah bosen, ya ga bakal aku lanjutin mau sampai kapanpun. paling kalo mau tidur dan itu penyakit kalongku lagi bangkit xD
tambahan dariku, dialog tag yang bikin muka itu kayak emot -_-. contoh: kataku, ujarnya, teriaknya, dsb yang dipakai berkali2 tanpa diolah menjadi kalimat yang lebih berwarna. eneg bacanya, serius(ah, kasarnya keluar)
Yes, aku tau apa itu otome game (kalo gak salah). Mungkin apa yang disebut oleh temen-temenku 'Harem Game'? Tauk, ah. Tapi bedasarkan pengalaman, kalau ada yang mengingatkan tentang 'pikir dua kali', artinya 'jangan'.
BalasHapusDan kamu harusnya minta maaf ke penerbitnya. Tapi aku gak pernah merhatiin yang satu itu, Masa, sih, semuanya sama aja? Kapan FantasTeen punya ilustrator yang dewa? Bukunya apa? (Jawab, loh)
Prolog tanpa guna itu ada di buku FantasTeen 1 kali, sering di KKPK. Percayalah. Aku ini seorang pembaca yang cukup teliti. Apalagi kalau si cerewet udah mulai lagi... (Woy, al, ngapain kamu beli yang ini?!!)
Dan soal perkenalan tokoh! Satu-satunya bagian yang pasti kulewat. (KKPK sering, FantasTeen pernah, Pink Berry apalagi *doubletableflip*)
Terima kasih tambahannya! Bakal dimasukin di episode dua, 'Tips membuat pembaca tidak bosan | Tengah cerita'. Aku juga eneq sama yang satu itu (padahal sendirinya masih sering pake itu...-_-)
wkwk.... semacam itu. tapi otome game itu, cewek satu di rebutin minimal 4 cowok. gausah tanya soal genrenya, romance banget. cuma kalo dari aspek cerita secara keseluruhan ada yang bagus sih. yang judulnya Amnesia itu bagus menurutku. nyeritain seorang cewek yang amnesia tiap 1 agustus, dan dia bakal tau kalo dirinya lagi di dalam semacam dimensi perputaran waktu. si cewek itu juga di kejar2 sama seorang cowok yang sebenernya sayang banget ama dia dan pemalu, tapi untuk ngebunuh si cewek itu. tapi setiap cewek itu terbunuh sama orang itu, dia bakal pindah dimensi lagi dan ngulang dari 1 agustus+amnesia. wkwk.. agak ribet, tapi aku suka sama ceritanya xD.
BalasHapusbtw, kalo mau nyari ya silahkan. cuma aku ga jamin banyak gambarnya yang safe. mungkin buat kamu ciuman itu masih safe, karena banyak yang ciuman bibir. tapi, aku sendiri eneg ngeliatnya.
yah, kurang lebih sama. kamu punya The Legend of Hell's Sword dan Pangeran Mimpi Zera nggak? perhatiin covernya aja.
ah, jangan ngomong gitu dong. aku ngerasa sepuh di antara novel2 fantasteen yang terbit (karena mulai ngikutin sejak buku2nya baru terbit 2 apa 3 gitu). jaman waktu aku kelas 6 akhir, ada buku fantasteen yang covernya *ahem*nampilincowokganteng*ahem* jadi aku tertarik dan beneran kelewat dewa ilustrasinya. serasa baca light novel japanese (ah, aku baru seneng sama LN juga pas akhir2 kelas 9 ini). ilustrasinya ada di buku Kunci Hitam, Mummy, Magic Pearl, dan Talita apa gitu.
Magic Pearl : http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/cover-of-novel-MAGIC-PEARL-331300012
http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/my-illustration-of-MAGIC-PEARL-novel-331298786
Kunci Hitam: http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/cover-novel-KUNCI-HITAM-216101692
http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/illustration-of-KUNCI-HITAM-216102392
Mummy : http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/cover-of-novel-MUMMY-216104742
http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/MyIllustration-2of-MUMMY-novel-216103855
http://tyo-kuuma.deviantart.com/art/my-illustration-of-MUMMY-novel-216102928
wualah... kayaknya menarik kalo aku tau. boleh kasih inisial nama dan tema bukunya ndak? kalo bisa ciri2 ilustrasi covernya xD. aku juga sering nge-drop kalo udah ngebeli buku yang dikira seru, pas baca biasa dibawah rata2 xD.
yang ini juga inisial nama bukunya dong xD. ah, kadang kalo PBC itu lebay. eneg juga baca ceritanya yang makin kesini makin kayak puteri yang ditukar dengan puteri D:
sama-sama! terus kalo aku pribadi sih, di tengah cerita lagi seru2nya battle sama musuh, tiba2 ada orang yang disuka lewat. cengo bentar plus nge-blush plus deskripsiin si tokoh ini punya rasa terpendam sama tokoh ini, dikacangin lah musuhnya. giliran ngancem nyawa, udah ngemis nyawa kayak apa. langsyat, gue di PHP in ama ceritanya D: dan kenapa buku kayak gini bisa terbiiiit?! dialog tag aja masih aduh sabar gue baca sampe selesai.
(intinya di poin ini, lagi genting2nya, tiba2 tokohnya kebawa emosi. kalo dendam sih ga masalah. kalo cinta sih masalah. kayak gatau dosa udah dan didepan mata tinggal tunggu nyawa dicabut ama monsternya -_- aduh, sadar, sadar...*tabokin tokohnya*)
btw, cara kamu nulis cerita yang kamu jadiin contoh diatas udah lumayan mirip sama Light Novel yang sering aku baca kok. tenang aja, mungkin dengan tata bahasa 'yang lebih dewasa' akan menjadi poin penting untuk di publikasikan :D
Hellah, ternyata bener dugaanku. Not Safe for Student game mode... -_-"
BalasHapusAku udah beli dua buku itu. Jangan-jangan mereka bertiga kembar?!! (Mirip tiga-tiganya, kok aku baru nyadar?!) Jangan-jangan... JANGAN JANGAN- *plak!!* Owh...
Talita dan surat misterius! Tau, tau... keren gambarnya, sumpah. Belum liat semua, sih. Tapi ini lagi liat 'Deviation gallery'-nya. Whew! Alus, broh...
Inisial nama? Ahem... Takut ada yang merasa terhina, mungkin aku sekalian bikin review buku? Kalaupun enggak, aku kirim e-mail. Sungguh, aku terlalu takut kalau ngejelek-jelekin buku orang kalau aku sendiri masih gak nerbitin buku... D:
Yang soal 'unimportant love story', aku masukin juga ke tutorial berikutnya, boleh?
Jadi cara nulis aku masih 'anak-anak'? Hm... sasaran pembaca aku, sih, yang lebih muda dari aku, jadi bahasa baku cuma buat deskripsi... Atau karena aku ini gak punya temen di dunia nyata, jadi kedengerannya kayak anak-anak? Hm... aku kurang mengerti yang satu itu. Akan kutanyakan pada rumput yang bergoyang. OI, RUMPUT!! (ngacir ke lapangan)
mungkin kalo http://static.zerochan.net/Glass.Heart.Princess.full.1467707.jpg dan http://images6.fanpop.com/image/photos/34300000/Amnesia-Official-Wallpaper-2-amnesia-E3-82-A2-E3-83-A0-E3-83-8D-E3-82-B7-E3-82-A2-34364559-1280-1024.jpg sih..
BalasHapuswalah? baru nyadar toh? yah, coba liat2 aja hampir seluruh buku fantasteen. ilustrasinya mirip2 kok. sama PBC yang rada2 anime tapi aku senidir kurang suka sama style PBC sih..
aku sendiri pernah pengen bikin fantasteen gara2 pengen di gambarin se-epik itu xD cuma setelah jamannya talita, ilustrasi epik kayak gitu ga pernah ada lagi. alhasil, aku ga punya passion untuk ngebuat naskah novel karena takut di gambarinnya ga sesuai dengan *coret*keimutan*coret* kepalaku. untung bisa gambar*merinding sendiri gimana kalo ga bsia gambar*
wkwk xD. oke dah. ditunggu reviewnya! (takut salah tangkep) e-mail? untuk apa? wk.. aku aja yang ga pernah ngebuat buku sering ngereview versi kasar (baca:ngebacot) buku2 fantasteen dan PBC xD.
boleh2 aja. mungkin kalo boleh, kasih tambahan aja. peringatan untuk yang mau ngirim naskah ke mizan, tolong patuhi apa yang di cantumin di syarat pengiriman naskah (kan ga nerima yang ada romancenya). sebagai pembaca yang SERING ngeliat slight tentang romantisme di dalam novel2 fantasteen dan PBC, eneg tau. mana aku emang aslinya ga suka romance lagi.
ndak! justru Light Novel, walopun namanya Novel Ringan, ditunjukkan untuk remaja. itu udah bagus kok. udah se-standar novel2 yang dibuat penulis yang biasanya udah lumayan lama di dunia tulis menulis. justru yang biasanya dialog tag-nya cuma satu-dua kata itu masih 'anak2', sebagai contoh banyak buku KKPK gitu kan? ada banyak light novel yang lumayan bagus, dan punya standar penulisan yang mirip sama tulisan kamu. contohnya yg lagi sering aku baca akhir2 ini itu Utsuro no Hako to Zero no Maria, Kagerou Project, dan Kami-sama no Inai Nichiyoubi
No comment for those picture. Okay, one word : AMAZING!! Keren bangeeeet!!! (itu tiga, somplak)
BalasHapusSekarang aku baru nyadar kembar empat : Solvite, Pangeran Mimpi Zera, dan Hell's Sword. Astaga, modelnya cuma satu, tho? Wkwkwk... sudahlah. Maaf, penerbit! Ampun!!
Kayaknya aku bakal nge-review dengan tajam supaya gak ada yang melakukan kesalahan... well, semoga mereka enggak memusuhiku. (praypraypray) Tapi kuusahakan untuk tidak menyakiti dengan amat-sangat
Haha! Terima kasih! Akan kutulis namamu juga, kalau tidak keberatan. (Kalau keberatan, kutulis saja secukupnya : Google+ friend)
Oho! Really?? I'm on standart? That's... whew. I'm really relieved! Thanks a lot! Really, my spirit is HIGH again! Hm... semuanya jepang dan satu-satunya yang aku tahu Kagerou Project... sekedar tahu soalnya Koori-chan tahu. XD I'm so happy!
wkwk... makanya temenku itu langsung bilang cover fantasteen itu biasa dan penggambaran tokohnya kurang inovatif xD.
BalasHapuskalo ga salah final destiny sama pangeran mimpi zera coba liat baik2 juga covernya. wkwk... maafkan saya penerbit dan sang ilustratornya kalo baca. cuma, ya aku ngeliatnya kayak seri fantasteen itu wajah2 tokohnya familiar. jadi, agak ga begitu membantu saat ngebayangin pergerakan ceritanya.
review aja. kalo ga salah ada juga orang yang pernah nge-review fantasteen, cuma baru kunci hitam sama wonderworks. nah, kan banyak tuh fantasteen. bikin aja sebanyak2nya review-an kamu tentang buku2 yang udah banyak itu.
wk.. nama akun aja. ndak apa-apa sih. nanti aku bakal ngasih tau lagi kalo ada yang bisa ditambahin!
(ngabayanginya rohaluss naik tingkat jadi rohalusss xD. becanda kok xD) light novel sendiri originnya dari jepang sono, jadi wajar lah kalo banyak yang keluaran sana. tapi, walopun namanya light novel dan di peruntukan untuk pembaca remaja, kadang temanya buat dewasa, entah itu karena seksualitas atau bobot cerita yang berat. wk.. kagerou project sendiri tenar loh disana. ceritanya cukup menarik buat dibaca, tapi masih punya banyak misteri yang belom terungkap tapi rapih. recommend banget deh.
(wk.. sekedar peringatan aja untuk baca kamisama no inai nichiyoubi. temanya itu lebih ke sesuatu yang menentang, cuma seru. sayang ga di translate lebih banyak. utsuro no hako juga ngejutin banget dari awal. bagus deh!)
Seru banget baca komentar kalian ^^ Lanjutkan!
BalasHapusKalau Aku sendiri tidak terlalu memerhatikan cover. Karena menurutku, novel2 dewasa kebanyakan justru malah tidak menggunakan cover. Hanya gambar pemandangan disertai judul.
Soal tokoh; itu tergantung pen-deskripsi-an sang penulis. Apakah mereka bisa membuat tokoh yang "beda" atau hanya "itu-itu saja"
Dan, itu semua kembali kepada kita. Kita semua punya pendapat yang berbeda, bukan? Dan tidak ada yang salah dari semua pendapat selama itu masuk akal. :)
Salam Hangat,
Penulis The Legend of Hell's Sword
-@wheza99
ah... tanya ama rohalussnya xD
Hapusmungkin ini kebiasaan aku, tapi kemungkinan besar Rohaluss juga gitu. karena bisa gambar, jadi kadang kalo ngeliat gambar yang ga begitu sesuai sama style dan (maaf) banyak kekurangannya, agak ga minat untuk bacanya. aku pribadi karena lebih duluan kenal animasi, komik, baru novel terlebih dahulu, makanya lebih enjoy ngeliat satu tulisan bagus dibarengi dengan art yang mapan.
aha... memang benar semuanya kembali ke diri sendiri. hum, aku setuju dengan itu!
salam hangat juga! ah, ngomong2 aku juga suka bukumu kok!
Kak, menurut kakak bagus gak kalo misalnya adacerita horor yang isinya ada kakak beradik. Emak-bapaknya (ea) cerai terus si kakak dikirim ke asrama sama bapaknya dan bunuh diri karena di-bully dan arwah si kakak gentayangan dan sering mengajak anak yang senasib dengannya untuk bunuh diri. Beberapa tahun setelahnya, si adik dikirim ke asrama yang sama kayak kakaknya sama ayah tirinya. Ia nggak tahu kalo ia punya kakak dan ia berteman dengan hantu kakaknya. Lalu...
BalasHapusSILAKAN LIAT SETELAH NOVELNYA JADI!!! :)
Ide sebagus apapun kalau eksekusinya gak maksimal jadinya kurang bagus!
HapusSemqngat! Tetap menulis!
Thanks y kak infonya berguna banget
BalasHapuskalau eneg sama penulisannya,bukankah lebih baik memakai 'kata' tetapi artinya sama?
BalasHapus"Ai pergi ke kamar lain,ia merasa bosan"
padahal "pergi" bisa diartikan ke "beranjak",mungkin kau sudah mengetahui ini :v maaf
oh ya,kalau misalnya "juga" bisa diartikan ke "serta" menurutku sedikit aneh (?)
Jangan bilang komentar kamu gak guna. Mungkin ada orang yang stalk sampai ke komentar-komentarnya dan kamu telah membantu. Siapa tahu?
HapusSalam
Main Admin Alia Rohaluss
Terimakasih atas sarannya ^^ aku jadi mulai berpikir dua kali untuk memulai ceritaku. Ini sangat berguna sekali, awalnya pun aku bingung. Apakah aku harus memakai prolog atau langsung ke ceritanya aja? Jadi, aku bertanya. Apakah PROLOG sangat dibutuhkan dalam sebuah cerita? Apakah boleh cerita boleh memulainya tanpa prolog?
BalasHapusMaafkan aku bertanya yang menurutku agak konyol. Maklumi saja, aku masih junior yang belum memahami secara luas di dunia sastra. ����
I would say, rules are meant to be broken anyway. Pribadi saya gak suka. Enggak tau penulis lain gimana.
HapusSalam
Main Admin Alia Rohaluss
Artikelnya bagus nih.. Recomended buat pemula. Nah kalo bingung cari prolog novel bisa cek disini (Kumpulan Prolog Novel)
BalasHapusUgh... Isi artikel ini benar-benar membantuku. Yeah, ku akui, aku juga pernah menulis prolog membosankan. Jangankan melihat reaksi pembaca, aku yang statusnya sebagai "orang yang menulisnya" saja mengakui kalau prolog yang ku buat sangat membosankan *Uhuk
BalasHapusAku sempat iseng cari contoh prolog di beberapa buku yang menurutku keren(?) Tapi itu bahkan tak membantuku sama sekali hmm...
Dan terima kasih banyak Kak... Aku sedikit dapat inspirasi untuk prolog ceritaku berikutnya dan tentunya aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama ohoho...
BalasHapusJarang Nemu blog yg begini. Jd suka
aku pernah baca prolog panjaaaaaaaang banget,bahkan bab 1 sm prolog panjangan prolog
BalasHapusYou're not alone!!! Tenang kawan sebangsaku... Pemikiran terdahulu masih saya pegang erat sebab KAKAK-KAKAK dahulu memberikan motivasi kuat bahwa mereka benar-benar solid & serius akan wacana dan itu benar-benar wacana yg tersampaikan dengan baik sehingga saya bisa mengambil kesimpulan dari mereka... menyukai blog ini? bisa saja tetapi Prihal pemikiran dan memikirkan serta men-support orang lain dengan percakapan seperti itu tidaklah terlihay seru :) Menurutku ini sangat seru!!! Just Our... And resapi saja.... waktu terus berjalan saatnya Generasi Kita meneruskan wawasan Ini tentunya dengan pelantara KITA yang baru... Go!!!
BalasHapus