Tutorial : Menulis Plot (Rangka Cerita) | Sambungan dari Tutorial Menulis

Yo-oh-oh-oh! Whazzup, guys!! UN telah berakhir dan ROHALUSS KEMBALI!! Yeah-yeah. As I said before, I’ll return with brand new tutorials yang... di request sama teman se-kelas. Sebut saja namanya Ayam. (Bukan nama sebenarnya. Nama ID-nya juga bukan.)

Side Note : Aku dan rekanku (AlveixGirl – Penulis utama www.alveix.my-style.in) pernah membuat tutorial plotting sebelumnya karena dia berusaha membunuhku sejak aku menulis novel tanpa plot. Tidak secara harfiah, tentu saja. Aku masih hidup, kok. Tapi dia langsung merasa kalau aku ini penulis bodoh yang stress dan... begitulah.

Just in case you’re asking where AlveixGirl goes, dia lupa password sehingga dia tidak bisa membuka e-mail dan tidak bisa meng-update blog miliknya. Semoga dia tidak pikun lagi... -_-“

But best before we start this ‘Annoying’ Lesson, sebaiknya kalian tahu sedikit plotting. Kenapa Plot sangat penting?

Dan yang malas baca, aku sudah memberi warna merah di hal-hal penting.

Satu, Plot membuat ceritamu tidak sesuai ‘Mood’ Udah di-bold, Italic, underline... kurang capslock, tapi terakhir aku melakukannya, aku disuruh jungkir balik karena aku terlalu lebay. Apa maksud dari sesuai mood? Aku akan memberimu contoh. Kamu membuat cerita saat ulangtahunmu di hari pertama, lalu saat kamu diejek teman sekelas di hari kedua, dan saat galau di hari ketiga, dst. Ceritamu akan terpengaruhi. Tanpa plot, ceritamu akan naik-turun tidak jelas sesuai dengan mood yang kamu alami. Dan itu bisa amat-sangat mengerikan. Maksudku, jika kamu melakukannya, kamu membuat pembaca pusing dan kebingungan. Perencanaan atau Plotting akan menolongmu menghindari hal ini.

Dua, Plot membantu menghindarimu dari ‘novel-berhenti-di-tengah-jalan’. Stick to the plan, they said. It’ll be hard, you said? Heeey... Kalian tidak mau novelmu tiba-tiba hilang begitu saja dari kepalamu, kan? Ide bisa kabur kapan saja jika kalian tidak menuliskannya. Dan kita tidak dapat menghindar dari fitrah manusia tersebut. Anggap saja saat kamu menulis plot, kamu sedang menangkap seekor naga dan mengurungnya supaya naga itu tidak kabur. XD

Tiga, Plot yang baik dapat menghindarimu dari ‘Flat Story’ seperti yang kubilang sebelumnya. Flat story adalah kesalahan terburuk dari banyak penulis pemula. Apalagi flat character. Aku lebih benci flat character daripada flat story. But the first-thing-first, kalian pasti tidak suka cerita datar yang membosankan. Plot akan membantumu untuk tidak menulis cerita membosankan.

Empat, Plot juga membantumu menyesuaikan cerita dengan batas maksimal naskah novel (jika kamu mau menerbitkannya) This is the most important thing kalau kalian mencoba menerbitkan cerita, namun penerbit hanya menerima naskah maksimal sekian halaman. Kalian yang yakin bahwa satu buku saja sudah mengerikan harus mengakhirinya sebelum batas maksimal. Dan bagi yang menulis dua buku atau trilogi, kalian bisa tahu dimana saat yang tepat untuk memotong buku kalian.

Another Side note : Creepy, I know. Tapi aku adalah pembaca buku yang kalau nemu buku bagus, cari kesalahannya sampai dapat. Bukan untuk mengejek, lho, ya. Buat self-reference.

Dan yang terburuk adalah saat aku memasukan banyak kandidiat ke dalam FANTASTEEN BATTLE : Season 2 STRIKES AGAIN, ada beberapa buku yang bakal nulis kelanjutannya tapi salah cara memotong ceritanya menjadi dua buku. Well, aku tidak peduli kalau dia benar-benar akan melanjutkannya. But wrong way is always wrong. WRONG. Lemme have this simple : Dia memotong di ‘puncak’ konflik utama. Sama saja dengan menyuruh pembaca lompat dari sana. C’mon, that can’t be fun!! It’s PAINFULL.


Okay, kita langsung saja menuju pelangi plotting.

First, let’s decide how your story should grow. Aku pernah menjelaskan bahwa kerangka cerita secara simple terbagi menjadi 4. Introduction (pengenalan), Konflik (awal dari masalah), Klimax (puncak segala konflik), Resolving (Penyelesaian), dan Ending.

[EDIT] : Itu lima, ya. Bukan empat. Kebiasaan menulis konflik bersamaan dengan Introduction membuatku tidak sengaja menulis 4, bukannya lima. -_-.

Introduction adalah bagian dimana kalian memperkenalkan dunia dan karakter utama kalian pada pembaca. Konflik, adalah bagian dimana sang karakter bertemu dengan masalah. Klimaks, dimana puncak dari seluruh ketegangan yang ada (kebanyakan contohnya melawan bos kejahatan) membuncah, meledak, menggoyang, danblablablah. Penyelesaian... oke, itu cara sang tokoh menyelesaikan masalahnya. Ending. Semua orang tahu ending, aku tidak mau menjelaskan.

Dan ngomong-ngomong, this is Rohaluss way. Tentu saja masih banyak cara plotting lain, tapi aku menggunakan cara yang menyenangkan diriku sendiri. Kalian bebas menghapus atau mentiadakan salah satu step. Yang penting hepi~ (djarum-djarum-djarum... tujuh enaaaam~)

SATU : Tentukan konflik
Jujur, aku tidak pernah memulai dari pengenalan. Aku selalu mulai dari konflik. Tanyakan pada dirimu sendiri, masalah apa yang akan dihadapi karaktermu dalam kisah ini? Untuk contoh disini, aku akan membuat karakterku menghadapi koruptor kerajaan.

DUA : Tulis kerangka utama dari kisah
Now, we are ready to PLOT! Tenang, aku akan coba membuat ini tidak sakit. Paling kayak digigit semut doang. (jarum suntik?)

Ambil secarik kertas atau buka aplikasi pengolah kata. Tulis masing-masing kata-kata berikut : Pengenalan, Konflik, Klimaks, Penyelesaian, Ending. Lalu, tulislah adegan utamanya.

Kadang aku juga sekaligus memperkirakan berapa banyak halaman yang kira-kira dibutuhkan untuk itu, berjaga-jaga kalau aku menulis terlalu banyak.

Contoh :

Pengenalan : Karakter pemberani. Suka berkeliling dan tahu seluk-beluk kerajaan.
Konflik : Melihat penyuapan dan korupsi seorang tokoh masyarakat. Karakter utama ketahuan!
Klimaks : Karakter utama dikejar-kejar, sementara dia harus mengambil bukti di ruang tertutup paling tertutup di kerajaan.
Penyelesaian : Dia akhirnya mendapatkan bukti tersebut.
Ending : SI karakter utama menjadi pahlawan.

TIGA : Perdalam lagi!
Sekarang kalian siap untuk memperdalam plot kalian sendiri. Siap? Yang perlu kalian lakukan adalah memperjelas atau memberi detail dari plot yang sudah kalian buat.

Sebenarnya aku hampir tidak pernah melakukan ini. Aku bukan tipe anak yang stick-to-plan. Yang pasti, aku tahu inti cerita dari awal sampai akhir dan menulis langsung. Let’s see how my hand works, that’s all.

Pengenalan : Karakter utama berjalan-jalan -> lewat jalan sempit dan tanpa sengaja menuju konflik
Konflik : Suara misterius -> penasaran -> Melihat tokoh korup korupsi -> Gak sengaja nendang tong sampah -> ketahuan -> Kabur
Klimaks : Tokoh utama Dituduh membunuh prajurit kerajaan -> Buron -> Berusaha membersihkan nama dengan mencari bukti -> dapat info dari orang yang juga tahu dia korupsi -> ....eh?!!!

Ow, gawat. Klimaksnya ternyata masih konflik. Artinya aku harus membuat klimaks asli!

Klimaks asli : Masuk benteng kerajaan -> lompa pager, hampir ketahuan -> (susun aja rencana ngambil bukti disini)
Penyelesaian : dapat bukti -> ketahuan, gak sengaja malah masuk kamar raja/ratu -> menjelaskan pada mereka
Ending : Tukang korup dihukum mati -> SI karakter utama menjadi pahlawan.


That’s exactly how I plotting. Okay, guys. Take care and have fun writing your world!

Komentar

  1. YAHOO!! *teriak ala DJ Met*
    Hey Rohaluss, terima kasih untuk tutorialnya, mudah di mengerti dan di cerna oleh otak saya! *tepuk tangan*
    ...Yah, bagian bisa komen malah bingung, lagi.... ._.
    Aku mau request chibi, tapi aku bingung milih karakter ._. (<- Kebanyakan OC)
    Mungkin informasi lebih lanjutnya lewat dunia nyata aja, oke? :3

    Salam Ayam!
    FYI : Wajib ke sekolah setiap hari senin dan jumat (tidak untuk Jumat ini)

    BalasHapus
    Balasan
    1. NOOOOOOOO!!! Kenapa harus?!!! Aku udah punya sejibreg rencana di rumah!

      Request? Oke, nanti di sekolah. Tapi kenapa harus masuk emangnya? Ada acara apa? Jawab ASAP. Kucing penasaran bisa merasuki targetnya (emangnya hantu?)

      Hapus
  2. Great! This is really me ini true form!!!
    Kayaknya pemikiran kita hampir sama. Hehe..

    "Aku pernah menjelaskan bahwa kerangka cerita secara simple terbagi menjadi 4. Introduction (pengenalan), Konflik (awal dari masalah), Klimax (puncak segala konflik), Resolving (Penyelesaian), dan Ending"
    (Bukannya ni 5 bukan 4???)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, iya. Lima. (aku ketauan begonya) -_-"

      Soalnya aku selalu menggabungkan intro sama konfliknya. Dan... oke, typo akan di perbaiki. Makasih, ya!

      Hapus
  3. SANGAT TERCERNA DI DIMENSI OTAK DAN PIKIRAN SAYA!. Udah UN yah[telat ngomen baru buka hari ini.....] yaudah deh.... SEMANGAT THOR HAPPY WRITTING!

    BalasHapus
  4. Nyari di pinterest kebanyakan English-nya. Untuk ada Rohaluss :v

    Mungkinkah saia harus belajar B.Ing?

    BalasHapus
  5. Kenapa warna tulisannya ada merah dan biru ?

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Maaf ya abang, ku ganti format Tulisan Imajinasi sejak Januari 2019. Ini mengakibatkan beberapa tulisan sulit dibaca karena perbedaan warna, apalagi yang banyak eksperimennya. Terima kasih sudah melihat tutorial 2014. Saya bahkan tak sadar penggantian format ini jadi masalah pada tulisan lama.

      Terima kasih sudah membaca Tulisan Imajinasi. - Alia Rohaluss

      Hapus
  7. Wah terima kasih, Saya lagi ada ide buat nulis tapi bingung karena masih pemula, artikelnya sangat membantu, terima kasih

    BalasHapus
  8. Sangat membnatuku dalam membuat cerita. Terima kasih dan maaf aku baru menemukan blog ini😢🤧

    BalasHapus
  9. Kalo konflik habisity kalah terus beberapa minggu kemudian terus konflik lagi alias perang terus menang terus selesai,,gimana? Boleh?

    Maap kebanyakan kata terus:v

    BalasHapus
  10. Sangat membantu dalam.proses menulis.

    BalasHapus
  11. kak, saya masih bingung di bagian pembuatan klimaks dan klimaks asli, maksudnya apa, ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer