Tutorial : Menulis Kisah Misteri (Detektif) Step-by-step part 1

[EDIT] Diperjelas dan ditambahkan untuk memperjelas pada tanggal 18-04-14

Um...

Aku agak malu melakukan ini setelah aku bilang 'tidak akan' membuat tutorial ini. (Silahkan cari di post-post sebelumnya!) Tapi tetap saja, kan? Aku bingung mau nge-post apa lagi...

Tapi, tapi, tapi... INI BLOG TENTANG IMAJINASI!!

Aku tahu ada yang akan mengatakan tentang itu. Tapi, memangnya kasus pembunuhan, penculikan, perampokan, dan kawan-kawannya itu hasil pengalaman kalian? Tentu saja itu berasal dari imajinasi kalian!! (Kecuali kalian yang membaca ini adalah buronan)

Which is, aku enggak mau main-main. Kita langsung ke TUTORIAL!!!

1. Main Idea

Pertama, kamu butuh ide untuk membuat cerita. Apa itu kasus pembunuhan? Penculikan di rumah berpenjagaan ketat? Perampokan permata di keramaian? Ada banyak ide. Dan ada banyak hal.

Ide kasus pembunuhan paling populer antara lain : Ruang tertutup, Pembunuhan berantai, Kematian tiba-tiba, dan Pembunuhan yang disamarkan menjadi bunuh diri. Kembangkanlah kasus itu sedemikian rupa!

Kasus penculikan memang kurang populer, namun beberapa yang seru untuk dibaca antara lain : Penculikan anak dari pewaris kaya, penculikan orang terkenal, dan masih banyak lagi. Biasanya, mereka akan meminta tebusan dan bilang jangan telepon polisi. Sudahlah.

Perampokan! Aku suka! Tapi hal yang dicuri harus cukup berharga untuk dicuri oleh pencuri yang berniat untuk mencuri benda tersebut. (pusing? sama, aku juga.) Bayangkan jika yang dicuri hanya sebatas kalung imitasi, namun itu adalah seusatu yang penting bagi sang pemilik. Biasanya juga, sang detektif tidak mau ikut campur kalau kasusnya seperti itu. Kecuali kalau kalung itu milik detektifnya sendiri. Hahaha...

Anyway, we moved into next step...

2. Plotting

Plotting? Malas, ah. *ngacir*

Banyak yang bilang gitu, kok. Tapi novel detektif butuh banyak sekali plotting! Mau kutulis satu per satu? Atau mau langsung saja?

Let's break them into some parts...


a. Plot Dasar (a.k.a Plot awal)
Karena aku sedang suka kasus pembunuhan, kita akan membahas pembunuhan dengan racun. Seorang pria membunuh istrinya untuk mendapatkan uang asuransi karena perusahaannya akan bangkrut. Racun yang kugunakan adalah racun yang bisa didapatkan dimana saja untuk penyakit jantung. Digitoxin. Digitoxin adalah salah satu obat yang jika takarannya salah, bisa berbahaya.

Kenapa aku memilih Digitoxin, kalian bertanya? Heh. Digitoxin disuntikan ke dalam darah, bukan dimakan. Jadi bisa dianggap pembunuhan dengan jelas. Mungkin juga salah takaran, sehingga dianggap ketidaksengajaan. 

PENTING! Kalian harus tahu dimana kesalahan si pelaku supaya sang detektif tahu itu adalah PEMBUNUHAN, atau penjelasan supaya pembaca bisa tahu itu bukan pembunuhan tapi BUNUH DIRI.

Sekarang, timbul permasalahan. Digitoxin hanya bisa didapat oleh seorang dokter, dan pembunuhnya adalah seorang pengusaha. Bagaimana, ya? Hm... Hm... Hm... entahlah. Aku hanya menulis contoh, dan enggak serius bikinnya.

b. Plot yang PENULIS ketahui (alias apa yang sebenarnya terjadi.com / yang pelaku lakukan)
Yap. Kalian menjadi agen yang menutupi segalanya, so, listen up! Kalian tetap harus merencanakan segalanya. Plot yang penulis tahu adalah bagaimana kejadian itu terjadi. Lihat contoh dibawah :

Sang pengusaha itu membunuh Istrinya dengan cara menyuntikan obat bius, lalu takaran digitoxin yang berlebih sebelum makan malam.

Kedengaran udik? Dengan cara itu, bukannya terlalu mencolok? PIKIR!! Bagaimana caranya supaya sang suami tidak terlihat bersalah? Kalian harus membuat 'terasi basi' dalam cerita detektif, terutama pembunuhan.

'Terasi Basi' adalah orang yang sangat mencurigakan, tapi sebenarnya dia hanyalah orang yang datang pada saat yang salah.

Maka, aku memasukan satu karakter lagi.

Sang pengusaha itu membunuh Istrinya dengan cara menyuntikan obat bius, lalu takaran digitoxin yang pas sebelum makan malam. Saat dokter pribadi yang mengurus istrinya menyuntikan obat dosis hari itu, maka sang Istri menerima overdosis, sehingga meninggal. Dokter tersebut dituduh, namun dia tidak langsung ditahan karena sang detektif mengenal dokter tersebut. Dia ingin menyelamatkan dokter itu dari tuduhan tidak langsung.

Sekarang, timbul pertanyaan. Lagi. Apa wajar jika istri tersebut tidak sadar bahawa dia disuntikan obat bius? Maka, kamu harus berpikir logika. BAGAIMANA?!!

Siapakah detektif itu, sampai ingin menyelamatkan dokter itu? Suami? (LOVE STORY ATTACK!!)

Obat biusnya? Mmmh... ada pada minuman, makanan, atau apalah...

c. Jejak Petunjuk (a.k.a kesalahan yang dilakukan pelaku)
Graveyard.

Serius. Jika kalian tidak berhati-hati dalam menulis petunjuk, maka sama saja kalian membohongi pembaca. Lucu, bukan? Ya. Maka dari itu aku suka novel detektif.

Misalnya, kenapa sang detektif menghapus nama-nama tertentu dari daftar tersangka? Kenapa dia merasa ini pembunuhan, bukan bunuh diri? Kenapa sang pelaku bisa sampai tidak sengaja memberikan petunjuk itu? Kesalahan apa yang telah pembunuh perbuat, sampai dia bisa ditunjuk sebagai pelakunya? Menulis sebuah novel detektif bisa memakan waktu, tapi memang kamu harus merencanakan segalanya.

Petunjuk harus diurus secara lebih. Waspadalah.

Next Week Tutorial (probably) :  Bagaimana cara membedakan pembunuhan, bunuh diri, dan lain-lain. Jiih... bakal nge-search dulu internet, nih!

Caution : Letakan petunjuk di tempat yang wajar dan sempurna

d. Plot yang PEMBACA ketahui (alias plot sebenarnya dari sudut pandang pembaca)
Sekarang, kita benar-benar menulis! Apa yang pembaca ketahui? Dari sudut mana kalian akan menulis? Siapakah detektif ini, sampai dia rela menyelidiki suami-istri ini?

Pada awal, atau dasar, atau bagian manapunnya, kalian menulis dari sudut pandang detektif yang perlahan menemukan jawabannya. WARNING : Tidak ada insting, intusiti wanita, jari yang beruntung, sang keberuntungan, atau apapun dalam kasus detektif. Lakukan sesuai dengan apa yang detektif itu bisa, dalam mencari apapun.

Plotting kepanjangan? Sekarang kita langsung ke Karakterisasi

3. KARAKTER


a. Tokoh Utama
Karakter utama pasti detektifnya, kan? SALAH. Siapapun bisa jadi tokoh utamanya. Bayangkan jika karakter utamanya adalah sang pembunuh. *serangan 'horor' jantung* Atau sang pengamat, atau tokoh utamanya adalah sahabat detektif terkenal! Tentu, sang tokoh utama itu akan menemukan petunjuk dimana-mana. Walaupun dia bukan detektif, buat dia mengenal banyak karakter, menyaksikan kehebatan, kemampuan, dan segalanya.

Ada beberapa buku yang menuliskan karakter utamanya adalah sang pelaku, jadi cobalah bervariasi.

b. Terasi Basi
Aku sudah menjelaskan definisi dari terasi basi. Mereka berbau menyengat, membuat semua orang menoleh, namun dia hanyalah karakter yang salah tempat di saat yang salah. Kalau nama kerennya di bahasa inggris, namanya 'Red Herring'. Oke, kita lanjutkan.

c. Pelaku
Pelaku. Ada yang salah? Ya. Pelaku juga harus punya motif untuk melakukan apapun. Dia enggak mungkin melakukan kejahatan karena tidak punya alasan, kan?

d. Korban
Bisa benda, bisa orang. Oke, aku enggak mau ngejelasin semuanya. Lewaaat!!!

e. Karakter Pendukung / Saksi Mata
Cukup... Aku malas... Mungkin hanya sekedar orang lewat, atau... terasi basi lain... atau jangan-jangan... pelaku kedua?! Nah, up to you.

Terima kasih sudah membaca! Sampai jumpa di PART 2 [LINK]

Komentar

  1. kalau kasus pembunuhan yang unik gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana ya... semua pembunuhan itu unik. Yang bikin beda adalah motif dan cara MEMBUNUHNYA.

      *lussy evil laugh

      Ahem. Oke, maafkan aku.

      Hapus
    2. Aku baru menemukan sebuah kasus pembunuhan unik di sebuah drama Korea yang sudah tamat. Jadi, pelakunya adalah seorang chef terkenal rangkap pembunuh berantai dengan julukan 'Pembunuh Barcode' karena di pergelangan tangan tiap korban, ada barcode-nya.

      Jadi, pertama korban diculik dan disekap. Selama disekap, si korban disuruh menulis autobiografi masing-masing dalam waktu 7 hari. Autobiografi si korban lalu dikasih nomor ISBN. Pada hari ke-7, si korban dibunuh, terus di pergelangan tangan si korban, ditandain pakai barcode ISBN autobiografi si korban dengan cara menyayat pergelangan tangan kprban pakai pisau khusus.

      Informasi lebih lanjut: download dramanya atau baca recap atau sinopsisnya.

      Hapus
  2. @cekinx: kalo menurutku pembunuhan yang unik itu pembunuhan yang mayatnya hilang entah kemana dan hanya tersisa jejak-jejak darah. (sorry kalo aku yang jawab bukan admin/Alia)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa tahu itu darah ayam, bukan darah manusia.

      NAH, LOH. APA YANG MEMBUAT KARAKTERMU YAKIN ITU MANUSIA?!!

      Hapus
    2. darah ayam bisa dibedakan sama darah manusia...

      Hapus
    3. Oh, bisa? Gimana caranya? Pengalaman? *ehloh*

      Hapus
    4. Bisa aja dari setting-nya. Kalau misalnya di daerah itu gak ada rumah jagal (tempat motong hewan) kemungkinan itu darah orang atau gak lokasi kotanya. Kalau misalnya pembunuhan terjadi di kota besar di Eropa atau AS dan pada zaman sekarang, pasti darah orang karena gak ada orang sana yang motong ayam di rumah orang karena kurang kerjaan dan nyari ribut.

      Hapus
    5. kalo penjahatnya niat, pasti udah di arrange dari lama. kayak udah di setting gitu.. jadi bisa aja 'kan? terus buat ngebedain itu darah ayam ato manusia... heloww :v ini zaman kapan broh? detektif udah pake alat emejing wawaw getoh /woi/ <-- maafkan tulisan gajelas ini

      Hapus
  3. aku ga bisa bikin komik detektif, tapi maksa pengen bikin.. @_@
    tokoh detektif dan karakter2 pendukung udah ada, tapi sekarang malah stuck bikin cerita dan plotnya.. orz

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba bikin dari penjahatnya. Siapa penjahatnya, dan apa yang dia lakukan? Bagaimana cara dia melakukannya dan kenapa? Siapa yang melihat dia melakukannya dan kesalahan apa yang dia lakukan?

      Kalau gak bisa dari penjahatnya, coba dari korbannya. Siapa dia? Kenapa dia dibunuh? Kalau dia mati, siapa saja yang untung?

      Dari situ, kamu bakal dapet cerita dan plot-nya.

      Semoga membantu ;)

      Hapus
  4. btw kalo misteri ga harus main bunuh" gapapa kan? :v ada refrensi novel misteri yang bagus gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya gak boleh. Mystery Crime-fiction suka kurang apa gitu kalau enggak ada pembunuhnya. Menurutku sih begitu, coba tanya author tutorial lain.

      Menurutku sih... Bisa enggak ada pembunuhannya. Cuma harus beneran hati-hati bikinnya. Harus terus mengolah rasa penasaran pembaca. Pribadi, aku penasaran kalau ada orang matinya. Kenapa dia mati? Kenapa dengan cara itu?

      Dalam crimefiction, Rasa penasaran harus terus diolah. Selain itu, crime atau kejahatan yang dilakukan harus cukup besar. Kalau enggak mau ada bunuh-bunuhan, coba :

      1. Kehilangan orang/benda berharga/ dll
      2. Cybercrime
      3. Perampokan

      Masih banyak lagi! Olah aja, dan kalau ada pertanyaan lain, don't hesistate to ask!

      Hapus
  5. kalo saya buat novel tentang badan kejahatan khusus di Indonesia gimana? Tapi karakter utamanya adalah seorang mantan analisa Badan Intelijen Indonesia/BIN? Kira-kira bagus atau tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ide manapun pasti bagus. Eksekusinya itu yang menentukan

      Banyak-banyaklah mencari referensi, Google is your friend after all. Semoga sukses, Ahmad!

      Hapus
  6. Hmm, gimana buat jejak pelakunya agar unik? Nggak mudah ditebak? Yah,supaya orang lebih penasaran.Soalnya,aku tertarik banget buat ff detektif gegara drakor ghost dan three days

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini mah udah masuk ke kreativitas menulis. Mungkin kamu bisa coba hal-hal pengecoh, seperti DNA manusia yang bertebaran di mana-mana (bayangin pembunuhan di salon), atau pembunuhan di tempat dimana semua orang bisa saja jadi pelakunya (bayangin pembunuhan di kantin sekolah pada makan siang)!

      Entah kamu bikin pengecoh kayak gitu, atau kamu bikin jejak yang aneh.

      Contohnya? Kaset TKJ84, covernya dilumuri darah, dan nunjuk ke salah satu personil yang baru aja graduate dari TKJ

      Serius. Kamu harus kreatif aja, mainin fakta dan bukti. Cheers, selamat menulis Wulan >.<

      Hapus
    2. Anime Hyouka adalah contoh yang bagus untuk menulis kisah detektif. Trik-triknya mengacu pada Christine dan Sherlock Holmes

      Hapus
  7. Mau tanya nih... eh, aku harus panggil apa? Kakak? Admin?:v

    Kan cerita misteri ada hubungan erat dengan teka-teki atau riddle. Naah, kalau kita ingin membuat cerita misteri, apakah kita harus ahli dalam memechkan riddle?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Umur kamu berapa, nak?

      Hubungan erat? Enggak, ah. Misteri adalah tantangan dimana sang tokoh utama mencari kebenaran dengan petunjuk yang ada.

      Sure, ada pembohong berkeliaran di depan mata, dan bukti kadang menipu, tapi itulah tugasmu sebagai penulis.

      Tidak perlu pintar dalam memecahkan riddle. Bermain dengan kebohongan dan petunjuk, buat teka-teki solvable enough dengan kemampuanmu juga asyik dibaca kok. Good luck.

      Hapus
  8. Kak rekomendasinya dong tentang judul-judul novel detektif:")

    BalasHapus
  9. Mau tanya ni kalo buat cerita detektif yang memiliki musuh bebuyutan seperti ketua mafia yang selalu bisa bebas dari penjara itu bisa jadi cerita detektif yang menarik gak min

    BalasHapus
  10. Kak mau tanya (aku gak tau kakak admin masih stay disini atau tidak), kalau ingin membuat beberapa petunjuk dalam kasus detektif berarti butuh riset ya? Saya bingung risetnya mulai darimana dan lewat apa..

    BalasHapus
  11. Mau nanya kak, aneh nggak sih awalnya kisahnya percintaan tapi tiba-tiba jadi pembunuhan. Duh jadi bingung mau nyambung ke tali merahnya 🤧

    BalasHapus
  12. bingung banget gabisaa dapet ide mau buat cerita kek mana :(

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer