Cara Rohaluss Mengidentifikasi dan Menilai Karakter
Aku sering mengkategorikan karakter menjadi 5 saat menjadi First Reader, dan aku sebut dengan istilah aneh. Karton, Boneka, dan 'OH MY GOD KARAKTER INI BAGUS BANGET *(^86(*&%^(*&^868*^*(^(*', dan... ya, baca aja deh.
Catatan bahwa ini bukan tips ataupun tutorial, tapi ini bisa membantu kalian menilai karakter kalian sendiri. Enjoy!
1. KARTON
Karakter ini hanya punya wujud, ciri-ciri fisik tanpa sifat. Bahkan, terkadang mereka tidak punya hal yang menonjol sama sekali. Mungkin karakter ini memang manis, cantik, baik, tapi kadang dia buruk hanya untuk 'menarik simpati pembaca' dan 'membuatnya (gagal) berwatak'.
Misalnya, dia dibilang pintar, tapi cuma ditunjukin belajar sekali, terus atribut pinternya itu entah dibawa kemana. Kelakuannya dan juga gayanya tidak menunjukan atribut 'pintar' sama sekali.
CONTOH : Banyak kisah FantasTeen, PBC, dan KKPK memiliki karakter ini. YA, SEMUA BUKU SIH, BUAT KARAKTER SAMPINGAN YANG MUNCUL SEKALI. *ohok*
Rohaluss, you don't say?
Lagian penulis apa yang bikin karakter dengan serius kalau munculnya sekali-dua kali?
2. PATUNG
Mereka memang punya wajah nanganteng, dan karakternya kelihatan dari cara mereka berpakaian dan berpose. Tapi apa mereka punya sifat asli?
Karakter patung biasanya cuma dideskripsikan sebagai 'orang yang cool', Atau 'wajah yang superganteng', dan sejujurnya gak ada hubungannya sama cerita. Cuma, ya, penulis butuh cowok/cewek yang bisa di-fangirl dan dia enggak berpengaruh sama plot karena... ya, cuma patung, apa yang kau pikirkan?
CONTOH : Karakter sampingan yang pada akhirnya tidak melakukan apa-apa demi kemajuan plot. Oh, sorry, I can't say who wrote that and which book is it. Tapi kalau karakter itu cuma pajangan, dan tidak membantu kemajuan cerita, dia patung.
Karakter kayak gini sih, disingkirkan gak akan jadi masalah. Malah mempersingkat cerita.
3. BONEKA
Karakter boneka hanya satu level di atas karakter Patung. Mereka memang punya wujud, sebuah karakter, namun sayang, bukan dia yang mengendalikan dirinya sendiri. Keinginannya tidak ada. Kalaupun ada, itu diberikan oleh penulis supaya dia menyelesaikan ceritanya.
Karakter boneka tidak dikendalikan oleh keinginan dan perasaan dirinya untuk menyelesaikan kisah, melainkan arahan sepenuhnya dari penulis. Saat kamu membaca karakter seperti ini, rasanya seperti penulis berkata pada 'karakter' miliknya seperti berikut;
"Kamu ke sini supaya plotnya jalan, Ah, masa bodo kamu penakut. Ke sini sekarang,"
atau...
"Kamu harus suka sama dia. HARUS. Alasan? Alasan apa, ikutin aja sih!"
Jadi, meskipun karakter itu punya sifat, tingkah, wujud dan juga masa lalu yang menarik, karakter boneka beneran sering OOT (Out of Character) dan membuat pembaca mempertanyakan sifatnya yang sebenarnya.
CONTOH : Ya... Baca deh kisah FanFiction di Fanfiction dot net atau di Wattpad. Banyak banget sumpah.
Tolong bedakan karakter boneka dengan Kepribadian Ganda dan Character Development. Tiga hal itu walaupun serupa tapi tak sama. Kepribadian Ganda adalah dimana karakter memang punya sisi lain dari dirinya dan DIJELASKAN KENAPA. Character Development adalah perubahan sifat karakter akibat hal yang terjadi seiring kisah berjalan.
4. Seorang Karakter
Seorang karakter memiliki perasaan, keinginan, hubungan dengan karakter lain, masa lalu (walaupun dia amnesia) juga sebuah peran dalam membuat kisah berjalan. Mereka punya kisah sendiri. Mereka punya cara berbicara yang berbeda dengan karakter lainnya. Entah kenapa, peran kecilnya bisa menarik perhatian. Mungkin karena dia... sama seperti pembaca? Tidak, itu bisa jadi mendekati karakter Sue, tapi kenapa, ya?
Ini adalah karakter 'pas' dan cukup untuk karakter utama. Kadang bikin pembaca penasaran, atau juga simpati tanpa harus terluka, dan membuat pembaca tetap menaruh buku di pangkuannya untuk menggali lebih dalam karakter tersebut.
5. *Fangirl scream* AAAAAH!! YA AMPUN DIA KEREN BANGET!
Karakter ini punya caranya sendiri untuk berkesan di hati pembaca. Aku sering merasakan karakter ini dari karakter pembunuh. Maksudku, hei, dia pintar dan jenius, dan dia membunuh demi hal yang ia pentingkan. Itu udah bervolume. Karakter lainnya adalah di beberapa buku yang keren (Seperti yang ada di Negeri di Ujung Tanduk, atau dua penulis epic di FantasTeen yang udah sering aku mention di sini)
Kalau kalian bsia bikin karakter seperti ini, aku enggak mau ngasih jempol. Nanti aku menekan spacebar pake apa kalau aku kasihin. *eh*
Tapi segitu aja deh.
Daah~
1. KARTON
Karakter ini hanya punya wujud, ciri-ciri fisik tanpa sifat. Bahkan, terkadang mereka tidak punya hal yang menonjol sama sekali. Mungkin karakter ini memang manis, cantik, baik, tapi kadang dia buruk hanya untuk 'menarik simpati pembaca' dan 'membuatnya (gagal) berwatak'.
Misalnya, dia dibilang pintar, tapi cuma ditunjukin belajar sekali, terus atribut pinternya itu entah dibawa kemana. Kelakuannya dan juga gayanya tidak menunjukan atribut 'pintar' sama sekali.
CONTOH : Banyak kisah FantasTeen, PBC, dan KKPK memiliki karakter ini. YA, SEMUA BUKU SIH, BUAT KARAKTER SAMPINGAN YANG MUNCUL SEKALI. *ohok*
Rohaluss, you don't say?
Lagian penulis apa yang bikin karakter dengan serius kalau munculnya sekali-dua kali?
2. PATUNG
Mereka memang punya wajah nanganteng, dan karakternya kelihatan dari cara mereka berpakaian dan berpose. Tapi apa mereka punya sifat asli?
Karakter patung biasanya cuma dideskripsikan sebagai 'orang yang cool', Atau 'wajah yang superganteng', dan sejujurnya gak ada hubungannya sama cerita. Cuma, ya, penulis butuh cowok/cewek yang bisa di-fangirl dan dia enggak berpengaruh sama plot karena... ya, cuma patung, apa yang kau pikirkan?
CONTOH : Karakter sampingan yang pada akhirnya tidak melakukan apa-apa demi kemajuan plot. Oh, sorry, I can't say who wrote that and which book is it. Tapi kalau karakter itu cuma pajangan, dan tidak membantu kemajuan cerita, dia patung.
Karakter kayak gini sih, disingkirkan gak akan jadi masalah. Malah mempersingkat cerita.
3. BONEKA
Karakter boneka hanya satu level di atas karakter Patung. Mereka memang punya wujud, sebuah karakter, namun sayang, bukan dia yang mengendalikan dirinya sendiri. Keinginannya tidak ada. Kalaupun ada, itu diberikan oleh penulis supaya dia menyelesaikan ceritanya.
Karakter boneka tidak dikendalikan oleh keinginan dan perasaan dirinya untuk menyelesaikan kisah, melainkan arahan sepenuhnya dari penulis. Saat kamu membaca karakter seperti ini, rasanya seperti penulis berkata pada 'karakter' miliknya seperti berikut;
"Kamu ke sini supaya plotnya jalan, Ah, masa bodo kamu penakut. Ke sini sekarang,"
atau...
"Kamu harus suka sama dia. HARUS. Alasan? Alasan apa, ikutin aja sih!"
Jadi, meskipun karakter itu punya sifat, tingkah, wujud dan juga masa lalu yang menarik, karakter boneka beneran sering OOT (Out of Character) dan membuat pembaca mempertanyakan sifatnya yang sebenarnya.
CONTOH : Ya... Baca deh kisah FanFiction di Fanfiction dot net atau di Wattpad. Banyak banget sumpah.
Tolong bedakan karakter boneka dengan Kepribadian Ganda dan Character Development. Tiga hal itu walaupun serupa tapi tak sama. Kepribadian Ganda adalah dimana karakter memang punya sisi lain dari dirinya dan DIJELASKAN KENAPA. Character Development adalah perubahan sifat karakter akibat hal yang terjadi seiring kisah berjalan.
4. Seorang Karakter
Seorang karakter memiliki perasaan, keinginan, hubungan dengan karakter lain, masa lalu (walaupun dia amnesia) juga sebuah peran dalam membuat kisah berjalan. Mereka punya kisah sendiri. Mereka punya cara berbicara yang berbeda dengan karakter lainnya. Entah kenapa, peran kecilnya bisa menarik perhatian. Mungkin karena dia... sama seperti pembaca? Tidak, itu bisa jadi mendekati karakter Sue, tapi kenapa, ya?
Ini adalah karakter 'pas' dan cukup untuk karakter utama. Kadang bikin pembaca penasaran, atau juga simpati tanpa harus terluka, dan membuat pembaca tetap menaruh buku di pangkuannya untuk menggali lebih dalam karakter tersebut.
5. *Fangirl scream* AAAAAH!! YA AMPUN DIA KEREN BANGET!
Karakter ini punya caranya sendiri untuk berkesan di hati pembaca. Aku sering merasakan karakter ini dari karakter pembunuh. Maksudku, hei, dia pintar dan jenius, dan dia membunuh demi hal yang ia pentingkan. Itu udah bervolume. Karakter lainnya adalah di beberapa buku yang keren (Seperti yang ada di Negeri di Ujung Tanduk, atau dua penulis epic di FantasTeen yang udah sering aku mention di sini)
Kalau kalian bsia bikin karakter seperti ini, aku enggak mau ngasih jempol. Nanti aku menekan spacebar pake apa kalau aku kasihin. *eh*
Tapi segitu aja deh.
Daah~
Keren, (y)
BalasHapus:3 dan aku sadar, beberapa karakterku seperti patung. Seperti boneka. Dan parahnya, jadi marry sue. Lupakan.
Ini seperti aku baru saja mengintropsi karakterku sendiri. Terima kasih untukmu, siapa pun kamu.
Aku dengar (baca sih), kamu udh ngirim naskah ke-3, semoga lancar. :'v, selamat berjuang untuk menulis lagi. Ah, sudah coba tulis review tentang Annabell, GDiM, atau Saving Ludo? Kurasa buku itu keren2, dan aku terkesan dengan Saving Ludo.
Kamu jadi first reader seorang penulis? Keren! :3, aku selalu mau begitu. Percaya deh, jadi pembaca pertama novel seseorang itu keren. Sumpah.
Itu aja sih XD, salam literasi.
Yups! Jadikan ini bagian dari analisa dan mengintrospeksi karakter kalian sendiri! Walaupun, sebenarnya, aku sendiri ngebagi bedasarkan ketelitian penulis menciptakan karakter. Bukan Mary Sue-isme.
Hapus...Soalnya Mary Sue itu rada...
Eh, belum kekirim loh! Masih halaman 50 :v Salah info, tapi do'ain aja supaya lancar.
Enggak, aku gak mau nulis review dulu. Kita lagi liburan. ;)
Aku pernah. Wheza, lebih tepatnya. Dan OMG, he's adorable, but...
...kesel juga kalau tanda baca masih berantakan karena alasan deadline :v
*Toss* Happy Writing, Mauren!
Halo ... saya menemukan blog bagus ini dan memutuskan untuk mulai membaca-baca. Kebetulan saya juga tertarik menerbitkan lewat Fantasteen.
BalasHapusSalam kenal!
Salam kenal juga, Aharon! ;)
HapusSemoga membantu!
Oh ya, Pengarang saya bingung dr dulu ... apa karakter yang sulit dijabarin sifatnya termasuk karakter yang kompleks/hidup?
BalasHapusEntah itu karakter yang bagus atau karakter OOC. Tergantung bagaimana penulis menjabarkannya ^^
HapusKamu rohhalus? Roh halus? :v
BalasHapusAduh, hapunten pisan da ieu teh Roh-aluss bukan Roh-halus, eta da abdi teh Teteh Sunda
HapusSalam
Main Admin Alia Rohaluss