Etika Kebangsawanan Era Victoria [Part 1]
Tentang butler dan perkerja pada rumah mewah di Era Victoria [LINK]
Steampunk Masterpost on Progress [On Progress]
SOURCE => [LINK]
ETIKA DASAR
1. Belajarlah untuk mengendalikan diri dan bersikap penuh kelembutan dan kesabaran
2. Dilarang menentukan ataupun berbicara saat dikuasai amarah
3. Ingatlah, walaupun kata-kata yang anda gunakan disepuh emas, 'diam' harganya lebih mahal.
4. Selalu berbicara dalam nada yang lembut
5. Belajar untuk mengatakan hal-hal menyenangkan saat diberi kesempatan
6. Disarankan untuk selalu menerima keinginan kecil yang dapat menyenangkan suasana hati
7. Menolak ego, dan mendengarkan orang lain
8. Waspadalah terhadap penggosip dan orang yang mencampuri urusan orang lain
ETIKA KARTU TELEPON
Kartu telepon adalah salah satu tanda kebangsawanan, bagian dari perkenalan dan undangan. Selanjutnya, kartu telepon ini berubah fungsi. Untuk masuk ke dalam komunitas kasta atas dan menjaga agar orang-orang tidak diinginkan mendekat, benda ini menjadi salah satu keharusan. Hanya orang yang diberi kartu yang diizinkan menelepon, berkenalan lebih jauh, dan menerima atau mengirim undangan.
Sedikit tentang kartu telepon (saya akan lanjutkan setelah selesai UN), kartu milik pria lebih kecil dari milik wanita bangsawan karena harus muat saku dada. Kartu wanita berhak dipoles dengan pernak-pernik, sementara yang pria tidak.
Biasanya hanya tercantum nama belakang. Mr. atau Mrs. atau Ms. (jarang sih.. mungkin malah gak ada. BRB cek web), kecuali kalau mereka punya titel seperti Marquis, Duke, Earl, ect...
-PENGGUNAAN
Pertama, seorang wantita bangsawan akan menlepon pada pemilik rumah saat sampai di kota untuk berkata bahwa ia akan datang.
Selanjutnya, sang wanita bangsawan akan menyerahkan kartunya, diserahkan pada pelayannya (Tugas dari Groom atau Footman) kepada pemilik rumah. Disarankan menyerahkan 2 kartu, satu untuk Nyonya rumah dan satu untuk Tuan rumah.
Kartu akan diterima oleh pemilik rumah. Seandainya pemilik rumah 'sedang tidak ada di rumah', maka artinya kamu ditolak. Kunjungan tidak akan terjadi. Titik. Jika kamu tidak diberikan apa-apa dari sang pemilik rumah, atau diberikan kartu balasan secara tidak resmi, kemungkinan besar keluarga tersebut tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan anda.
Tapi kalau anda diberi kartu telepon secara resmi, artinya ada kesempatan. Dia mungkin memang sedang sibuk saja.
Akan lebih sopan jika anda langsung pergi setelah menyerahkan kartu dan menunggu telepon resmi dari sang pemilik rumah, atau menunggu pemilik rumah mengunjungi anda balik. Waktu tenggangnya maksimal 7 hari, dan paling 'ekstrim' selama 10 hari.
Kartu yang ditolak, atau kalau memang serius lagi 'tidak ada di rumah', disimpan dalam baki khusus di area pintu depan. Kartu teratas adalah kartu dengan nama paling menarik. Nama orang terkenal.
ETIKA
1. Seorang wanita yang telah menikah akan menyertakan dua kartu telepon milik suaminya. Satu untuk Nyonya Rumah, satu untuk sang Tuan. Nama gadis yang telah menginjak umur dapat disertakan dalam kartu tersebut selama sang gadis masih tinggal bersama ibu dan bapaknya.
2. Salah satu sisi kartu bagian bawah yang terlipat menandakan bahwa kartu diserahkan langsung oleh sang pemilik kartu. Tulisan di belakang kartu tersebut menuliskan alasan kedatangan dan keperluan.
3. Jika anda tidak bisa datang ke sebuah undangan, anda harus mengirimkan kartu kalian sebagai tanda ketidakdapathadiran anda pada tanggal undangan tersebut.
4. Tinggalkan sepasang kartu milikmu (dan milik pasangan hidupmu) setelah menghadiri sebuah undangan.
ETIKA BERKUNJUNG
1. Seorang Bangsawan tidak boleh terburu-buru untuk duduk - Postur saat berdiri membuat anda terlihat lebih tegas dan berwibawa.
2. Seorang Gentleman harus tetap berdiri jika seorang wanita bangsawan belum duduk.
3. Seorang Gentleman tidak boleh mengambil benda dari tangan seorang wanita bangsawan - baik itu berupa kertas, bunga, gelas, dan lainnya.
4. Saat pergi, hendaknya anda tidak membawa seorang anak atau membiarkan orang di bawah umur ikut.
5. Dilarang membawa hewan peliharaan
6. Dilarang memainkan dan/atau menatap barang di ruangan terlalu lama
7. Dilarang menaruh langsung kartu telepon di tempatnya - adalah tugas seorang pelayan untuk mengatur kartu. Serahkan kartumu secara sopan dan penuh etika.
8. Dilarang memanggil. Dekati, dan gunakan nada halus untuk berbicara dengannya.
9. Dilarang berjalan-jalan dan/atau menatap lukisan saat menunggu Nyonya dan Tuan Rumah.
10. Dilarang membahas politik, agama, atau topik berat lainnya saat berkunjung.
11. Dilarang, bagi Gentlemen, untuk duduk di samping Nyonya Rumah, kecuali diperintahkan demikian.
12. Dilarang menggaruk kepala dengan tusuk gigi, sisir, atau benda lainnya.
13. Gunakan saputangan sesuai kebutuhan, namun jangan melihat saputangan tersebut. Kalau anda berkenan, harap tidak bersuara saat melakukan demikian.
14. Dilarang bercerita panjang, berargumen, membicarakan skandal atau rumor, ataupun menyerang mereka dengan pembahasan beragama yang dapat menyakitkan hati di depan tuan rumah.
15. Dilarang masuk ke sebuah ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu atau tanpa undangan.
[Part 2] Akan mencakup Etika Minum Teh, Etika di Teater dan Opera, dan Etika dalam Melayat Kuburan
[Part 3] Akan mencakup Jamuan Makan Malam, Etika Berbelanja, dan Pelanggaran Etika
[Part 4] Akan mencakup Etika Berjalan-jalan, Etika di Gereja, dan Saat Berpergian Keluar Kota
Steampunk Masterpost on Progress [On Progress]
SOURCE => [LINK]
ETIKA DASAR
1. Belajarlah untuk mengendalikan diri dan bersikap penuh kelembutan dan kesabaran
2. Dilarang menentukan ataupun berbicara saat dikuasai amarah
3. Ingatlah, walaupun kata-kata yang anda gunakan disepuh emas, 'diam' harganya lebih mahal.
4. Selalu berbicara dalam nada yang lembut
5. Belajar untuk mengatakan hal-hal menyenangkan saat diberi kesempatan
6. Disarankan untuk selalu menerima keinginan kecil yang dapat menyenangkan suasana hati
7. Menolak ego, dan mendengarkan orang lain
8. Waspadalah terhadap penggosip dan orang yang mencampuri urusan orang lain
ETIKA KARTU TELEPON
Kartu telepon adalah salah satu tanda kebangsawanan, bagian dari perkenalan dan undangan. Selanjutnya, kartu telepon ini berubah fungsi. Untuk masuk ke dalam komunitas kasta atas dan menjaga agar orang-orang tidak diinginkan mendekat, benda ini menjadi salah satu keharusan. Hanya orang yang diberi kartu yang diizinkan menelepon, berkenalan lebih jauh, dan menerima atau mengirim undangan.
Sedikit tentang kartu telepon (saya akan lanjutkan setelah selesai UN), kartu milik pria lebih kecil dari milik wanita bangsawan karena harus muat saku dada. Kartu wanita berhak dipoles dengan pernak-pernik, sementara yang pria tidak.
Biasanya hanya tercantum nama belakang. Mr. atau Mrs. atau Ms. (jarang sih.. mungkin malah gak ada. BRB cek web), kecuali kalau mereka punya titel seperti Marquis, Duke, Earl, ect...
-PENGGUNAAN
Pertama, seorang wantita bangsawan akan menlepon pada pemilik rumah saat sampai di kota untuk berkata bahwa ia akan datang.
Selanjutnya, sang wanita bangsawan akan menyerahkan kartunya, diserahkan pada pelayannya (Tugas dari Groom atau Footman) kepada pemilik rumah. Disarankan menyerahkan 2 kartu, satu untuk Nyonya rumah dan satu untuk Tuan rumah.
Kartu akan diterima oleh pemilik rumah. Seandainya pemilik rumah 'sedang tidak ada di rumah', maka artinya kamu ditolak. Kunjungan tidak akan terjadi. Titik. Jika kamu tidak diberikan apa-apa dari sang pemilik rumah, atau diberikan kartu balasan secara tidak resmi, kemungkinan besar keluarga tersebut tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan anda.
Tapi kalau anda diberi kartu telepon secara resmi, artinya ada kesempatan. Dia mungkin memang sedang sibuk saja.
Akan lebih sopan jika anda langsung pergi setelah menyerahkan kartu dan menunggu telepon resmi dari sang pemilik rumah, atau menunggu pemilik rumah mengunjungi anda balik. Waktu tenggangnya maksimal 7 hari, dan paling 'ekstrim' selama 10 hari.
Kartu yang ditolak, atau kalau memang serius lagi 'tidak ada di rumah', disimpan dalam baki khusus di area pintu depan. Kartu teratas adalah kartu dengan nama paling menarik. Nama orang terkenal.
ETIKA
1. Seorang wanita yang telah menikah akan menyertakan dua kartu telepon milik suaminya. Satu untuk Nyonya Rumah, satu untuk sang Tuan. Nama gadis yang telah menginjak umur dapat disertakan dalam kartu tersebut selama sang gadis masih tinggal bersama ibu dan bapaknya.
2. Salah satu sisi kartu bagian bawah yang terlipat menandakan bahwa kartu diserahkan langsung oleh sang pemilik kartu. Tulisan di belakang kartu tersebut menuliskan alasan kedatangan dan keperluan.
3. Jika anda tidak bisa datang ke sebuah undangan, anda harus mengirimkan kartu kalian sebagai tanda ketidakdapathadiran anda pada tanggal undangan tersebut.
4. Tinggalkan sepasang kartu milikmu (dan milik pasangan hidupmu) setelah menghadiri sebuah undangan.
ETIKA BERKUNJUNG
1. Seorang Bangsawan tidak boleh terburu-buru untuk duduk - Postur saat berdiri membuat anda terlihat lebih tegas dan berwibawa.
2. Seorang Gentleman harus tetap berdiri jika seorang wanita bangsawan belum duduk.
3. Seorang Gentleman tidak boleh mengambil benda dari tangan seorang wanita bangsawan - baik itu berupa kertas, bunga, gelas, dan lainnya.
4. Saat pergi, hendaknya anda tidak membawa seorang anak atau membiarkan orang di bawah umur ikut.
5. Dilarang membawa hewan peliharaan
6. Dilarang memainkan dan/atau menatap barang di ruangan terlalu lama
7. Dilarang menaruh langsung kartu telepon di tempatnya - adalah tugas seorang pelayan untuk mengatur kartu. Serahkan kartumu secara sopan dan penuh etika.
8. Dilarang memanggil. Dekati, dan gunakan nada halus untuk berbicara dengannya.
9. Dilarang berjalan-jalan dan/atau menatap lukisan saat menunggu Nyonya dan Tuan Rumah.
10. Dilarang membahas politik, agama, atau topik berat lainnya saat berkunjung.
11. Dilarang, bagi Gentlemen, untuk duduk di samping Nyonya Rumah, kecuali diperintahkan demikian.
12. Dilarang menggaruk kepala dengan tusuk gigi, sisir, atau benda lainnya.
13. Gunakan saputangan sesuai kebutuhan, namun jangan melihat saputangan tersebut. Kalau anda berkenan, harap tidak bersuara saat melakukan demikian.
14. Dilarang bercerita panjang, berargumen, membicarakan skandal atau rumor, ataupun menyerang mereka dengan pembahasan beragama yang dapat menyakitkan hati di depan tuan rumah.
15. Dilarang masuk ke sebuah ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu atau tanpa undangan.
[Part 2] Akan mencakup Etika Minum Teh, Etika di Teater dan Opera, dan Etika dalam Melayat Kuburan
[Part 3] Akan mencakup Jamuan Makan Malam, Etika Berbelanja, dan Pelanggaran Etika
[Part 4] Akan mencakup Etika Berjalan-jalan, Etika di Gereja, dan Saat Berpergian Keluar Kota
Akhirnya update lagi :3
BalasHapusSemangat kk ^_^
Sangkyuu~~
Hapuskebetulan ane lagi nulis cerita tentang bangsawan abad pertengahan. thks min
BalasHapusSama-sama <3
HapusNjay, akhirnya muncul juga yang baru.
BalasHapusMntep dah, ahah :'