Bumbu Menulis : Kegagalan

Kegagalan adalah konflik kecil yang memberi rasa tambahan pada novelmu. Dan, hei, kegagalan membuka kesempatan dan kemungkinan baru bagi karaktermu membuat keputusan baru. Kenapa kalian tidak membuatnya?

Karena karakterku adalah karakter terbaik, pintar, tercantik, terkuat, dan dia tidak mungkin sal-- (langsung digampar Rohaluss) NOPE. DON'T MAKE ME RANT ABOUT SUES, I MEAN IT GIRLS.

Kenapa aku merekomendasikan gagal untuk bumbu konflik? Sederhana saja :

1. Realistik
...dan manis. Kalian tahu, kegagalan memang sering terjadi. Kenapa tidak? Kesalahan kecil seperti lupa kata tertentu dalam bahasa asing yang baru dipelajari, lupa membawa buku, ketiduran di kamar adik (ya, untungnya kamar adik bukan kamar orang lain, lel), membeli spidol yang salah dan masih banyak lagi.


2. Membuka kemungkinan baru
Misalkan, karaktermu tidak sengaja membentak seorang bangsawan. Sekarang nyawanya terancam. Padahal dia bisa saja tidak berkata apapun dan menyelamatkan dunia dengan cepat, tapi dengan si-pasukan-berjubah-hitam-yang-misterius dan pasukan pemerintah mengejar... wait, what?

hal tersebut memungkinkan ribuan hal untuk terjadi, seperti adu domba, lari dari 2 kubu yang mengincarnya, kehilangan anggota tubuh, dan masih banyak lagi! Walaupun kalian harus menutup satu kemungkinan dimana tokoh utama dibantu oleh bangsawan kota, it's worth it!

Yah, enggak bisa bikin yang rumit kayak gitu? Tenang. Rohaluss ada solusi : Buatlah versi skema kecil yang terjadi sehari-hari!


3. Ada Sesuatu yang Dipertaruhkan (dan ini jujur saya lumayan suka)
Anggaplah (versi penuh klise-nya) karaktermu melakukan kesalahan kecil dan sekarang bukan hanya nyawa orang-tercintanya yang dalam bahaya, melainkan seluruh warga kota... dan dunia *boooom*

Tapi anggaplah hal kecil dulu deh. Misalnya, tugas kelompok ada satu bagian yang seharusnya dikerjakan olehmu. Lalu masalahnya, itu nilai buat ulangan matematika yang kalau tidak dikerjakan maka soalnya akan ditambah sebanyak 15 soal. Yah, gitu aja.


Sekarang, raciklah kegagalan untuk novelmu.

Now excuse me while I write another writing seasoning!

Failure : Kau sedang membacanya
Romance : I do or I don't? [LINK]

Komentar

  1. Setuju deh sm ini, kegagalan ini jd bumbu yg termasuk asik dlm cerita drpd karakter yg superior and selalu berhasil malah jd gk asik ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, kan? Tapi kadang orang-orang takut menulis gagal untuk karakter karena akan memperpanjang cerita. (Aku gitu, lel :v) Habis, kan, batas halaman penerbit 100 halaman. Kalau ditambah kesalahan, meluber, bisa nyampe 150 halaman

      Merencanakan kegagalan juga dibutuhkan. Ya... berarti aku tetep harus membuat sesuatu supaya cerita tidak membosankan di tengah dan tidak 'hambar'. Ada bumbu-bumbu menulis lainnya yang akan terbit, stay tuned aja ya masbro!

      Hapus
    2. Sip deh. Kalo aku sih kegagalannya dikasih di awal cerita sebelum cerita mulai#slap

      Hapus
  2. Setuju deh sm ini, kegagalan ini jd bumbu yg termasuk asik dlm cerita drpd karakter yg superior and selalu berhasil malah jd gk asik ceritanya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer