Etika Kebangsawanan Era Victoria [Part 2]

Etika Dasar, Kartu Telepon, dan Kunjungan [LINK]

Jamuan Minum Teh, Theater dan Opera, dan Pelayatan Kuburan [You are here]



Jamuan Minum Teh

1. Tanggal dan tempat ditentukan lewat surat (resmi). Jikalau tidak menginginkan, undangan dapat dilakukan dengan sebuah telepon (tidak terlalu resmi, lebih modern) dalam jangka waktu maksimal 7 hari sebelum jamuan minum teh.

  a. Akan lebih sopan jika anda mengirim surat dan/atau undangan telepon 10-14 hari sebelum tanggal jamuan.

2. Makanan yang disajikan dalam jamuan minum teh adalah makanan ringan, seperti roti dengan mentega, scone, kue kecil mewah, teh, kopi, atau cokelat, es krim dan bouillon. Minuman segar seperti lemonade dan punch juga bisa disajikan.

3. Adalah tabu untuk menyajikan minuman beralkohol pada jamuan minum teh.

4. Sang pengundang jamuan melayani tamu-tamunya bila tamu yang diundang sedikit. Jikalau tamu terlalu banyak, sang penjamu berdiri di depan pintu, menjabat tangan para tamunya, dan memperkenalkan kalau seandainya perlu.

Untuk masukkan lainnya, kalian bisa lihat disini [LINK]



Opera, Theater, dan Tempat Rekreasi Lainnya

1. Seorang Gentleman yang menginginkan acara bersama seorang Lady harus menulis paling lambat sehari sebelum hari pertunjukkan tersebut, ditulis di atas kertas terbaik dengan amplop yang senada. Surat harus ditulis dengan orang ketiga.

2. Seorang Lady harus menjawab  secepatnya. Andaikata sang Lady tidak dapat menemani sang Gentleman, beliau dapat mencari pasangan lain.

3. Saat Lady menerima, sang Gentleman harus mendapatkan kursi terbaik dalam pertunjukkan tersebut. Andaikata ia tak dapat, maka ia harus segera memberitahu sang Lady, dan mencari hari dan tanggal baru demi kenyamanan sang Lady.

4. Saat memasuki lorong theater atau lorong pertunjukkan, sang Lady dan Gentleman harus berjalan berdampingan. Apabila lebar lorong tidak memungkinkan untuk berbuat demikian, maka sang Gentleman harus mendahulukan sang Lady,

5. Aturan dasar menyatakan bahwa Gentleman mengambil kursi di sisi paling luar. Namun, apabila tempat tersebut adalah posisi terbaik untuk melihat dan mendengarkan, maka kursi itu milik sang Lady.

6. Meninggalkan Lady dalam 'pergantian sesi', atau 'mengambil minum', bahkan 'berbicara pada teman' adalah tanda buruknya etika seorang Gentleman. Sang Pria harus menemani wanitanya sampai akhir pertunjukkan.

7. Pada jeda pergantian latar panggung dan pergantian sesi, terkadang orang akan berdiri dan pergi ke lobi. Sang Gentleman harus menawarkan sang Lady untuk berbuat demikian, namun apabila beliau menolak anda harus diam menamaninya sampai akhir pertunjukkan.

8. Seorang pria yang menemani Lady tidak berhak memberikan kursinya pada wanita lain. Meskipun ini terdengar buruk, anda harus ingat bahwa tugasmu mendampingi sang Lady.

9. Sangat tidak sopan untuk berbisik di tengah pertunjukkan.

10. Jangan menunjukkan adegan keromantisan di tengah pertunjukkan - buset lu pikir siape yang lagi pertunjukkan? Udah, diem, nanti aja di kamar sendiri--  *slap

11. Seorang Gentleman harus memastikan Lady yang ia temani memiliki program - dan atau libretto, jikalau sedang memasuki gedung Opera.

12. Tepuk tangan hanya untuk aktor yang pantas mendapatkannya. Tepuk tangan yang pantas hanya dilakukan oleh tangan, tidak disertai hentakkan kaki apalagi gerakan berlebihan lainnya.

13. Saat memulangkan sang Lady ke tempat singgahnya, seorang gentleman hendaknya meminta izin untuk menelepon keesokan harinya, hal yang sepatutnya sang Lady izinkan. Sang Lady, dengan caranya sendiri, harus membuat sang gentleman merasa bahwa ia telah melakukan yang terbaik, dan menunjukkan rasa puasnya,

14. Merujuk pada poin ke 13, jikalau memang ingin memulangkan sang lady, sang gentleman harus memiliki kereta kuda sendiri.



Berkabung dan Kematian

Merujuk kepada contoh terbaik, Ratu Victoria sendiri. Berkabung atas kematian telah menjadi sesuatu yang tidak asing. Lamanya baju dikenakan tergantung kedekatan anda terhadap orang yang meninggal.

1. Warna baju disesuaikan dengan perasaan hati, sesuai dengan yang tertera di buku berjudul The Queen and Cassell's Guidebook. Kalau kalian search google tentang itu juga bakal nongol, sih. //whateves

2. Lamanya berkabung, jika seorang Istri ditinggal mati suami, lamanya berkabung bisa sampai 2 tahun. Orangtua pada anak atau sebaliknya, lama berkabung kurang lebih 1 tahun. Saudara dan nenek-kakek 6 bulan. Paman dan bibi selama 3 bulan. Melebihi waktu tersebut, terutama bagi Istri muda, bisa merusak reputasi dan mengotori martabat.

3. Warna baju akan lama-lama disesuaikan sampai mengakhiri berkabung. Pada hari pemakaman, baju hitam legam, lalu abu-abu, lama-lama kembali ke putih.

4. Adalah tabu untuk menyimpan pakaian berkabung di rumah setelah waktu berduka usai, jadi setiap wanita dan pria bangsawan memiliki toko langganan untuk menyimpan, membeli, atau meminjam pakaian berduka.

5. Pakaian berduka bisa bervariasi, tapi ada ketentuan khusus yang *uhuk* saya agak males untuk bahas. Nanti saya bahas tapi gak sekarang. Capek.

Komentar

  1. Aha, akhirnya ada postingan baru :) makasih infonya, ya. Lumayan bisa bikin rame cerita saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ya, saya soalnya sibuk UN :) Ada hiatus pendek dulu...

      Hapus
  2. semoga name UN-nya memuaskan ya. aku punya pertanyaan, sudah ada belum ya artikel tentang mary sue disini? kalo belum ada bisa jelasin cara menghindari membuat karakter mary sue nggak? makasih ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer