'Bagian Tubuh Ekstra' : A Weird Lesson I Got
Bayangkan kamu punya ekor. Aduh, manisnya!
Atau telinga di atas kepala, seperti kucing. Seorang Nekomimi.
Atau tangan yang lembut seperti anjing. Oh, lembutnya!
Atau sepasang tangan tambahan... eh, bentar. Itu sih Sovani dari The Last Remnant.
Tapi... apa kalian sanggup menerima konsekuensinya?
Oke, jadi kalian menambahkan ekor dan membuatkan sebuah ras baru. Tapi... hei! Itu bisa jadi bumbu menulis! Eh, tapi ini udah beda episode. Ini episode dari 'Konsekuensi dan Tanggung Jawab'.
1. So What is It Purpose?
Coba pikir, apa sih, gunanya [insert anggota tubuh tambahan] ras kamu ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian bisa mencari referensi soal kegunaan tubuh hewan. Contohnya, kucing menggunakan ekornya untuk keseimbangan tubuh. Sisik stegosaurus (correct me If i wrong) dugunakan untuk menghangatkan suhu badan. Sirip ikan digunakan untuk berenang.
Ada juga ekor yang digunakan sebagai senjata. Learn more dinosaur facts for inspiration.
2. Apa Konsekuensinya?
Sekarang, kalian harus menggunakan logika bersamaan dengan imajinasi kalian.
Kalau karakter kalian punya ekor, mungkin dia bisa benci sekali dengan sofa. "Ekorku kram! bisa lempar bantal kemari? Aku akan duduk di lantai."
Atau bagaimana dengan telinga yang sensitif? "Hei, kau tahu, aku bisa mendengar orangtuamu tadi malam sedang... em... kau tahu, sebaiknya aku tidak membicarakannya." Lalu semua orang menatapnya dengan curiga... padahal orang itu tahu si tokoh lainnya adalah anak adopsi. Itu doang.
3. Culture
Tapi hal ini bisa diperburuk dengan konflik kecil seperti Culture (misalnya, duduk di lantai itu sopan atau menunjukkan kesetaraan), atau mungkin justru sebaliknya. (duduk di lantai itu merendahkan dan seperti babu.)
Apa lagi yang harus diperhatikan oleh penulis? Pembaca dan calon penulis, ayo komentar di bawah dan buka wawasan sesama penikmat buku!
Dengan cinta, Rohie
Atau telinga di atas kepala, seperti kucing. Seorang Nekomimi.
Atau tangan yang lembut seperti anjing. Oh, lembutnya!
Atau sepasang tangan tambahan... eh, bentar. Itu sih Sovani dari The Last Remnant.
 |
| Aaaaahh <3 Sneivan-San I like you. Sorry, I only love Torgal-sama and Rush-ie AND I FELL FOR DAVID. ARGH, DAVID, BE MINE |
Tapi... apa kalian sanggup menerima konsekuensinya?
Oke, jadi kalian menambahkan ekor dan membuatkan sebuah ras baru. Tapi... hei! Itu bisa jadi bumbu menulis! Eh, tapi ini udah beda episode. Ini episode dari 'Konsekuensi dan Tanggung Jawab'.
1. So What is It Purpose?
Coba pikir, apa sih, gunanya [insert anggota tubuh tambahan] ras kamu ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian bisa mencari referensi soal kegunaan tubuh hewan. Contohnya, kucing menggunakan ekornya untuk keseimbangan tubuh. Sisik stegosaurus (correct me If i wrong) dugunakan untuk menghangatkan suhu badan. Sirip ikan digunakan untuk berenang.
Ada juga ekor yang digunakan sebagai senjata. Learn more dinosaur facts for inspiration.
2. Apa Konsekuensinya?
Sekarang, kalian harus menggunakan logika bersamaan dengan imajinasi kalian.
Kalau karakter kalian punya ekor, mungkin dia bisa benci sekali dengan sofa. "Ekorku kram! bisa lempar bantal kemari? Aku akan duduk di lantai."
Atau bagaimana dengan telinga yang sensitif? "Hei, kau tahu, aku bisa mendengar orangtuamu tadi malam sedang... em... kau tahu, sebaiknya aku tidak membicarakannya." Lalu semua orang menatapnya dengan curiga... padahal orang itu tahu si tokoh lainnya adalah anak adopsi. Itu doang.
3. Culture
Tapi hal ini bisa diperburuk dengan konflik kecil seperti Culture (misalnya, duduk di lantai itu sopan atau menunjukkan kesetaraan), atau mungkin justru sebaliknya. (duduk di lantai itu merendahkan dan seperti babu.)
Apa lagi yang harus diperhatikan oleh penulis? Pembaca dan calon penulis, ayo komentar di bawah dan buka wawasan sesama penikmat buku!
Dengan cinta, Rohie
Komentar
Posting Komentar