CPTnT : Tata Menulis Yang Lussy Benci

Hey-hey-heyyy... ROHALUSS KEMBALI!! Selamat datang di episode Curcol Penuh Tips n Tutorial alias CPTnT!!!


Oke, jadi, pertanyaan yang bikin aku ketawa adalah : Apa yang Membuat Pembaca Berhenti Membaca di Tengah Kisah? Banyak cerita memiliki pembukaan dan ending yang menarik, namun banyak hal pula yang membuat pembaca sempat berhenti di tengah kisah karena *ohokisahnyatakmenarikditengahohok* Jangan baca. Lanjutkan saja. Berikut adalah hal-hal yang membuat aku (secara pribadi) menaruh buku itu untuk sementara.


1. Gak Bikin Penasaran
Kebanyakan tertulis oleh penulis muda. Hehe. Mereka suka nulis dan itu bagus, tapi kadang aku bener-bener mau ngasih tahu mereka bahwa di halaman 43 aku memilih berhenti karena kisahnya flat. *smiles* Sudahlah. Itu bukan masalah utamanya.

Aku pernah baca kisah yang membuka semuanya (catat: semuanya) di halaman awal. Katakanlah... halaman 20 dari 180 halaman. Oke, aku tahu ini akan berakhir ke mana dan ending-nya seperti apa. Jadi maksudmu apa? Aku tak perlu mengira-ngira akhirnya gimana karena kisahnya terbaca. Gak bikin penasaran.

Mungkin ini sambungan dari 'Bab Perkenalan Tokoh'. Kadang ada yang membuat spoiler di... katakanlah... halaman awal sebelum kau memulai ceritanya. Tepatnya? Di Bab Perkenalan. Itu gila, bukan? Aku tahu aku lebay. Tapi ada. Ada!


2. NEP (Non Efective Paragraph)

NEP sendiri adalah sebutanku pada paragraf yang... em... sudahlah. Entah itu terlalu panjang, terlalu bodoh, atau Captain Obvious mode on. (Sambungannya ada di nomor 3. Captain Obvious) Aku sendiri belum menguasai Non Effective Paragraph. Aku berusaha untuk belajar.

Nah, apa saja ciri-ciri Non Effective Paragraph? Pertama, dua kalimat hampir serupa namun tidak perlu ditekankan dijelaskan dua kali dalam satu paragraf.


3. Captain Obvious (Bonus picts)
Bernafas akan membuatmu tetap hidup
Terima kasih, Kapten-sudah-jelas

Percayalah. Ada penulis seperti ini. Kau sedang membaca karya salah satu penulis Captain Obvious. Biar kutunjukkan salah satu contoh dari kisah captain obvious :

Asap mengepul dari kuali kelompok empat. Cairan hijau mendidih. Lilith dan ketiga temannya sudah hampir selesai membuat cairan penyembuh di kelas Mrs. Fureira. Namun, tanpa sengaja Merith menyenggol sebotol cairan siput ke dalam ramuan itu, sehingga warnanya berubah menjadi putih.

Robby adalah orang pertama yang sadar, "Hei, kenapa ramuannya menjadi putih?" (contoh pertama)

"Maafkan aku! Aku tidak sengaja memasukan cairan ini ke dalam-" (kedua, oke?)


Aduh. Coba, udah dijelasin di paragraf pertama, masih juga dijelasin di kalimat berikutnya?! Mari kita perbaiki...


Asap mengepul dari kuali kelompok empat. Cairan hijau mendidih. Lilith dan ketiga temannya sudah hampir selesai membuat cairan penyembuh di kelas Mrs. Fureira. Namun, tanpa sengaja Merith menyenggol sebotol cairan siput ke dalam ramuan itu, sehingga warnanya berubah menjadi putih.

Robby adalah orang pertama yang sadar, "Merith, kamu masukin apa, sih?"

Merith menggigit bibirnya dengan grogi, merasa bersalah,

Share for laugh
Translation : Captain obvious : Kau sedang jatuh dan akan mati
Cowok : Makasih, bro


You are welcome, guys. ^^

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau buat aku, sih, gapapa. Tapi ada penulis yang gitu terus, jadinya kan capek. Lama-lama dgituin bikin mau facepalm dalam berbagai versi. Tactical facepalm, Facepalm Baymaximum, Triple Facepalm, Jesus Facepalm, assassin facepalm, saiyan facepalm... still have so many list to go thanks to Iruhan.

      Penekanan, oke. Lima kali berturut-turut, masuk ke Rantview.

      Mungkin kamu terlalu self critical kayak Iru. *sigh* Nge-quotes dari apa yang dikatakan Iru, "first draft is always garbage". Udah, acuhin aja dulu. Nanti kalau udah selesai ceritanya, baru edit ulang.

      Hapus
  2. Hehe menurutku, alasan ketidaksukaanmu pada suatu tulisan masih masuk akal, apalagi bagian 'gak bikin penasaran' itu, pas banget daaah...but believe me, akhir2 ini makin banyak penulis kreatif yang mampu menjungkir balik kenyataan sehingga membuat pembaca sulit menebak, kalau pun pembaca pikir bisa menebak, kenyataannya di akhir cerita terdapat twist tak disangka-sangka. Coba saja dulu dibaca hingga habis, apakah benar2 sesuai tebakan? Kalaupun sesuai, anggap saja itu reward kalau kecerdasan kita sebagai penulis terlampau di atas rata2 karena mampu menangkap maksud dari penulis lain (yay!)

    Yak kalau alasan ketidaksukaanku, terletak pada penokohan pada suatu tokoh, bakal panjang sih jadi skip aja penjelasannya XD intinya sifat tokoh yang tidak masuk akal, menjengkelkan (di kriteriaku) langsung ga kuterusin baca. Lol, childish memang, tapi penokohan jadi kriteria paling penting dalam novel menurut pandanganku pribadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba itung, berapa 'gak bikin penasaran' story enggak ada plot twist-nya sama sekali. Enggak bisa diitung jari. Kecuali kamu pinjem jari orang sekomplek, diitung lima per jarinya, plus dikali tujuh, dan tidak lupa jari kakinya juga dihitung.

      Penokohan. I agree with you. High five, Mademoiselle!

      *nyonya?*

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer